Berita Amerika Serikat
Setidaknya Ada Ratusan Penembakan Massal dalam 132 Hari Tahun Ini di Amerika, Terbaru 2 Tewas
Dalam kurun waktu empat minggu di bulan Maret dan April, di Amerika Serikat telah terjadi tiga penembakan yang melibatkan korban massal.
TRIBUNJATENG.COM, FLORIDA -- Dalam kurun waktu empat minggu di bulan Maret dan April, di Amerika Serikat telah terjadi tiga penembakan yang melibatkan korban massal.
Tercatat setidaknya ada 200 penembakan massal di negara itu dalam 132 hari pertama tahun ini.
Sedikitnya dua orang tewas dan lebih dari 20 luka-luka dalam penembakan di luar klub biliar di Hialeah di negara bagian Florida, Amerika Serikat.
"Saya berada di lokasi aksi kekerasan senjata lain yang direncanakan dan merupakan aksi pengecut.
Lebih dari 20 korban ditembak dan 2 lainnya meninggal," kata Direktur Polisi Miami-Dade Alfredo Ramirez III dalam tweetnya pada Minggu (30/5) pagi waktu setempat.
Departemen Kepolisian Miami-Dade menyatakan bahwa saat itu banyak orang memadati tempat lokasi kejadian.
“Mereka mengadakan acara terjadwal dan beberapa pengunjung berdiri di luar", sebut Departemen Kepolisian Miami-Dade.
“Saat Nissan Pathfinder mendekati tempat kejadian, tiga subjek keluar dari kendaraan dan mulai menembaki,” tambahnya. Ketiganya kemudian kembali ke mobil dan melarikan diri dari tempat kejadian.
Pernyataan itu menyebutkan, dua orang ditemukan sudah tewas ketika pihak berwenang tiba di lokasi.
Sedikitnya 20 orang dirawat di rumah sakit, dengan setidaknya satu dalam kondisi kritis.
Sejauh ini belum ada penangkapan yang segera diumumkan.
“Jenis kekerasan senjata ini harus dihentikan. Setiap akhir pekan itu hal yang sama,” kata Ramirez saat konferensi pers Minggu pagi.
Andy Gallacher dari Al Jazeera, melaporkan dari Miami, bahwa laporan polisi orang-orang mulai "menembak tanpa pandang bulu ke kerumunan".
"Kepala polisi mengatakan dia pikir ini adalah serangan yang ditargetkan," kata Gallacher.
“Semua ini tentu saja terjadi dalam situasi meningkatnya kekerasan bersenjata di negara ini. Ini adalah penembakan yang serius,” ujarnya.
Insiden tersebut adalah yang terbaru dari beberapa penembakan massal baru-baru ini di berbagai bagian negara itu.
Laporan dari Gun Violenced Archive, sebuah kelompok penelitian nirlaba, menyebutkan setidaknya ada 200 penembakan massal di negara itu dalam 132 hari pertama tahun ini.
Presiden Joe Biden bulan lalu menyebut kekerasan senjata AS sebagai "epidemi" dan "rasa malu internasional."
Penembakan di Florida terjadi beberapa hari setelah delapan orang tewas ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke halaman kereta di San Jose.
Selama empat minggu di bulan Maret dan April, AS juga menyaksikan tiga penembakan yang melibatkan korban massal:
Pertama, pada 16 Maret, delapan orang tewas, termasuk enam wanita keturunan Asia, di spa di kawasan Atlant.
Kedua, kurang dari seminggu kemudian, 10 orang tewas dalam penembakan di supermarket di Colorado.
Ketiga, beberapa minggu setelah itu, delapan orang tewas di fasilitas FedEx di Indianapolis. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul LAGI, Penembakan Massal di AS, Dua Orang Tewas dan 20 Orang Luka-luka
Baca juga: Jason Dupasquier Meninggal di Tikungan 9 dan 10 Sirkuit Mugello, Ini Ungkapan Sedih Sang Pemenang
Baca juga: Hasil MotoGP Italia Sirkuit Mugello, Fabio Quartararo Persembahkan Kemenangan untuk Jason Dupasquier
Baca juga: Pep Guardiola Kembali Jadi Sasaran Kritik, Habiskan 1,3 Miliar Euro Kok Masih Kalah di Liga Champion
Baca juga: Prokontra Abdee Slank Diangkat Komisaris, Saham Telkom Langsung Rontok