Berita Viral
Curhat Pemilik Kedai yang Viral karena Pasang Harga Sangat Mahal, Begini Kondisi Warungnya Kini
Tak hanya itu, Dila menyebut pegawainya mengantuk sehingga menyebabkan perhitungan bon menjadi salah
TRIBUNJATENG.COM, CISARUA - Pemilik kedai Rizqi Maulana di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor akhirnya buka suara
Kedai tersebut viral setelah pembelinya mengunggah harga mie rebus di tempat tersebut yang sangat mahal
Saat ditemui oleh wartawan TribunnewsBogor.com, pengelola kedai Rizqi Maulana bernama Dila Nuraulia (29) membantah patok harga tinggi demi mendapatkan keuntungan besar.
Menurut Dila, kekeliruan dilakukan oleh pegawainya saat menghitung pembayaran makanan.
Baca juga: Telur Setengah Matang 25 Ribu, Es Teh Rp 90 Ribu, Ini Keanehan Harga Makanan di Puncak yang Viral
Baca juga: Cerita Pemotor di Purwodadi yang Kena Prank Lampu Lalu Lintas: Sudah Maju Eh Mundur Lagi
Tak hanya itu, Dila menyebut pegawainya mengantuk sehingga menyebabkan perhitungan bon menjadi salah.
"Kalau itu sih bukan tembak harga ya, memang harganya segitu.
Cuman kesalahannya yang Rp 18 ribu kali dua sama dengan Rp 54 ribu itu harusnya Rp 36 ribu, kebetulan yang kerjanya mungkin ngantuk capek," kata Dila Nuraulia kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (2/5/2021).
Terlebih, kata Dila, kesalahan penghitungan pembayaran makanan mie rebus plus telur itu terjadi pada saat waktu tengah malam tepatnya pada Selasa (1/7/2021) dini hari.
Terkait kejadian yang akhirnya menjadi viral di media sosial, Dila mengaku bersedia mengembalikan selisih harga makanan itu kepada pengunjung yang merasa dirugikan tersebut.
"Ngehubungi saya aja atau datang lagi kesini, uangnya dikembaliin kalau merasa dirugiin mah," kata Dila.
Harga normal
Saat ditanya harga makanan di kedainya yang terbilang mahal, Dila membantah hal itu.
Menurutnya, harga makanan di kawasan Puncak yang merupakan lokasi wisata masih tergolong normal
"Kalau harga di sini mah normal ya, di tempat wisata kayak gini mah. Soalnya ngontrak warungnya gak murah di sini, belum gaji karyawan, belum biaya kebersihan," katanya.

Dila mengaku kejadian ini baru pertama kali terjadi, sejak warungnya beroperasi sejak 2 tahun lalu.