Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Wanita Ini Selamat dari Pembantaian Nazi di Kamp Konsentrasi Auschwitz, Begini Kesaksiannya

"Saya ingat seorang anak laki-laki. Saya pikir dia mengambil kulit kentang atau sesuatu. Setelah itu ia digantung," ungkap Mindu.

bbc
Auschwitz-Birkenau adalah kamp Nazi terbesar di Polandia 

Nazi terus melakukan itu, mempertontonkan hukuman kepada tahanan lainnya.

Di dalam kamp konsentarsi itu, ternyata Mindu bertemu dengan bibinya, adik dari ibunya, Bibi Berthe.

Bibi Berthe mendengar ada tahanan baru yang masuk dan kemungkinan kelurga Mindu, maka ia segera mencari mereka.

Setelah bertemu, keluarga itu saling bertukar informasi rahasia secara terus-menerus. Bibi Berthe berusaha untuk menjaga keponakannya.

"Ketika orang bertanya, bagaimana Anda bertahan hidup? Kami hidup dengan saling membantu satu sama lain," ungkaap Mindu yang kini telah berusia senja.

Pembebasan

Gadis itu tidak menyangka bantuan akhirnya datang juga, ia tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi.

Menjelang pasukan Soviet tiba-tiba para Nazi mengumpulkan semua tahanan dan menempatkan mereka di kereta.

 
Itu adalah pengalaman pertama Mindu masuk ke dalam kereta penumpang. Namun, di sana gadis itu melihat di kedua ujung kereta terdapat senapan mesin.

Inggris melihat itu dan mengira kereta membawa kargo berharga. Seketika Armada Inggris menembaki kereta hingga menewaskan sekitar 60 atau 70 gadis dalam kereta.

Takut terbunuh, Mindu dan yang lainnya melambaikan tangan untuk memberikan isyarat bahwa mereka bukan musuh.

"Saya pikir saat itu adalah keajaiban bahwa kami tidak terbunuh di kereta itu, baik oleh Inggris atau Jerman, yang mencoba membunuh kami di saat-saat terakhir," ungkap Mindu dewasa.

Setelah penyiksaan Nazi berakhir, gadis itu sangat bersyukur, tapi hingga ia tua tidak ada penjelasan yang bisa ia terima tentang pambantaian tersebut.

"Tetapi jika Anda ingin tetap normal, dan Anda tidak ingin berakhir di sofa psikiater, atau semacamnya, Anda harus kembali ke kehidupan, bergabung dengan komunitas, dan menjadi bagian dari mereka," ujar Mindu.

"Karena...ketika Anda dibesarkan dalam komunitas, Anda pasti ingin menjadi bagian di dalamnya lagi. Dan itu adalah hal yang paling penting bagi saya, yaitu untuk saling miliki kembali," imbuhnya.

Hingga menua, Mindu yang saat ini berusia 92 tahun tidak pernah lupa dari mana dia berasal dan bagaimana Nazi merenggut kehidupan remajanya dengan pengalaman yang paling mengerikan.

Menurut catatan biografi, Mindu Hornick lahir pada 4 Mei 1929 di komunitas shtetl di Pegunungan Karpatia.

Saat itu, hidupnya baik-baik saja. Ia memiliki rumah dan kebun yang indah.

Keluarganya pun memiliki hubungan yang baik dengan para tetangga dan teman sekolah yang beragam, tidak selalu Yahudi.

Ketika Nazi tiba, mimpi buruk baginya dimulai. Ayahnya yang dibunuh Nazi menjadi mimpi buruk pertama. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mindu Hornick: Gadis Penyintas dari Kamp Konsentrasi Auschwitz Nazi"

Baca juga: Kena Tipu Sindikat Love Scam, Seorang Guru Wanita Kehilangan Ratusan Juta

Baca juga: Kisah Pemburi Tikus Got di Semarang, Senapan Angin Dimodif Layaknya Sniper

Baca juga: Malapetaka Kencan Pertama di Kebun Tebu, Gadis Ini Menjadi Korban Predator Seksual

Baca juga: Rahma Pamit ke Suami Beli Susu Anak Ditemukan Tewas Tanpa Kepala dan Busana, Ini Kronologinya

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved