Berita Nasional
Tanggapan Mendagri Tito Karnavian soal Bupati Alor Amon Djobo yang Marahi Dua Staf Kemensos
Tito menyatakan, sebelum dirinya mengambil langkah, semua persoalan itu akan diserahkan kepada Gubernur NTT.
TRIBUNJATENG.COM, KUPANG - Bupati Alor Amon Djobo disorot setelah marah kepada dua staf Kementerian Sosial (Kemensos) dan Mensos Tri Rismaharini.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian angkat bicara terkait aksi tersebut.
Tito menyatakan, sebelum dirinya mengambil langkah, semua persoalan itu akan diserahkan kepada Gubernur NTT.
Baca juga: Suami Tahu Istrinya Kencan Berbayar dengan Pria Lain Setelah Penemuan Mayat Wanita Tanpa Kepala
Baca juga: Bukan Dipaksa, Ini Pengakuan Alvin Faiz Soal Alasannya Menikahi Larissa Chou
Baca juga: Inilah Sosok Heri Purwanto Pemotong Kepala Wanita yang Pamit ke Suami Beli Susu Ternyata Open BO
Baca juga: Youtuber Prank dan Horor Semarang Meninggal Kecelakaan, Jatuh ke Selokan Gajahmungkur
"Kita memilih mekanisme sebagai pembina dan pengawas pemerintahan. Sebelum menteri dalam negeri mengambil langkah, semua akan diserahkan kepada gubernur selaku wakil pemerintah pusat di daerah," ujar Tito saat berkunjung ke Kota Kupang, NTT, Kamis (3/6/2021).
Tito menyebut, gubernur memiliki dua posisi, sebagai kepala daerah dan wakil pemerintah pusat di daerah.
"Jadi silakan melakukan komunikasi dengan Pak Gubernur yang akan mengambil langkah," kata Tito singkat.
Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat berencana memediasi persoalan antara Bupati Alor Amon Djobo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini terkait video yang viral di media sosial.
"Untuk mediasi pastilah, kan Ibu Risma menteri dan seorang ibu, mana ada marah pada adik dan saudaranya. Tidak mungkin beliau marah-marah," kata Viktor saat diwawancarai Kompas.com.
Viktor akan melihat dan mempelajari permasalahan tersebut.
Ia belum bisa menilai persoalan itu, termasuk kebijakan Menteri Risma menyalurkan bantuan bencana melalui Ketua DPRD Kabupaten Alor.
"Kita masih lihat, apakah benar di lapangan kita akan cek (soal distribusi bantuan bencana melalui Ketua DPRD Alor)," kata Viktor.
Menurut Viktor, beberapa waktu usai Badai Seroja, pihaknya sibuk bekerja sehingga koordinasi antara sejumlah pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah belum berjalan baik.
Dalam kasus ini, Viktor akan melihat dahulu akar persoalan antara Bupati Alor dan Menteri Risma.
"Prinsipnya pasti ada kesalapahaman. Nah, ini yang akan kita duduk sama-sama untuk menyelesaikan," kata Viktor.
"Mungkin Bupati Alor emosi karena dalam situasi bencana, sehingga kita lihat situasi dan kondisi dulu," sambung Viktor.