Berita Banjarnegara
PTM Seluruh SD dan SMP di Banjarnegara, Sepulang Sekolah Setiap Kelas Disemprot Disinfektan
Selepas siswa pulang sekolah, pihak sekolah menyemprot seluruh kelas dan tempat- tempat yang biasa disentuh siswa maupun guru menggunakan disinfektan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Seluruh sekolah setingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Banjarnegara telah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (TPM).
Kebijakan ini tentunya dibarengi dengan protokol kesehatan yang ketat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19.
Nurrohman mengatakan, karena digelar masih di masa pandemi, pihaknya memerhatikan betul protokol kesehatan.
Baca juga: Pingsan saat Hendak ke Toilet, Aan Meninggal Dunia, Tasnya Ternyata Berisi Obat-obatan
Baca juga: VIDEO Gadis Dianiaya dan Dirudapaksa Aktor TikTok Viral, Pelaku Ditembak Kakinya karena Melawan
Baca juga: Bayi Jatuh dari Lantai 14 Apartemen, Orangtua yang Asyik Minum-Minum Baru Tahu saat Polisi Datang
Baca juga: Bocah Kelas 6 SD Berkaos Kene Sing Polah, Tonggo Sing Ceramah Ditangkap karena Mencuri Motor
Selepas siswa pulang sekolah, setiap hari, pihak sekolah menyemprot seluruh kelas dan tempat- tempat yang biasa disentuh siswa maupun guru menggunakan disinfektan.
"Biasanya dilakukan sore setelah siswa pulang, penjaga menyemprot setiap kelas, " kata Nurrohman Guru SMP Negeri 2 Punggelan, Sabtu (5/6/2021)
Penyemprotan disinfektan ini untuk mematikan kuman tak terlihat yang mungkin menempel di benda-benda di lingkungan sekolah.
Ini bagian dari upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid 19.
Dengan cara itu, diharapkan lingkungan sekolah steril dari bakteri atau kuman yang bisa mendatangkan penyakit bagi tubuh manusia.
Sarana pendukung protokol kesehatan semisal alat penyemprot, disinfektan, hand sanitizer, hingga alat cuci tangan diadakan oleh pihak sekolah.
Nurrohman mengatakan, selain penyemprotan disinfektan, protokol kesehatan harus dipatuhi warga sekolah.
Semisal mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak melalui pembatasan jumlah siswa yang masuk kelas.
Siswa yang suhunya di atas normal ketika dites menggunakan pengukur suhu akan dirujuk ke Puskesmas untuk menjalani perawatan.
"Biasanya kerjasamanya sekolah dengan Puskesmas, " katanya
Sebagai guru, Nurrohman pun menyambut positif pemberlakuan PTM di SD dan SMP.
Menurut dia, dengan pembelajaran tatap muka, guru justru bisa mengontrol para siswanya agar tetap mematuhi protokol kesehatan.