Kasus Stunting Desa Wonorejo Masih Tertinggi, Pemkab Karanganyar Bikin Strategi
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyiapkan beberapa langkah dalam upaya menurunkan angka stunting.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis: Agus Iswadi.
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyiapkan beberapa langkah dalam upaya menurunkan angka stunting sesuai dengan target nasional pada 2024 sebesar 14 persen.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunjateng.com dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, saat ini angka stunting tingkat kabupaten rata-rata sebesar 6,8 persen.
Akan tetapi ada sejumlah 34 desa di 7 kecamatan yang angka stuntingnya masih di atas 13 persen.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) DKK Karanganyar, Nuk Suwarni menyampaikan, tujuh kecamatan itu meliputi Kecamatan Jatiyoso, Jatipuro, Jenawi, Gondangrejo, Karangpandan, Mojogedang dan kebakkramat.
Angka stunting paling tinggi berada di Desa Wonorejo Kecamatan Jatiyoso yakni sebesar 23 persen.
"Target nasional 2024 nanti 14 persen. Nah kabupaten rata-rata sudah 6,8 persen. Tapi ada kantong-kantong di desa yang masih tinggi, di atas 13 persen. Maka itu harus diturunkan," katanya kepada Tribunjateng.com usai rapat sosialisasi regulasi stunting di Karangpandan, Selasa (8/6/2021).
Ada beberapa tahap aksi konvergensi dalam rangka mengentaskan kasus stunting di Karanganyar.
Nuk sapaan akrabnya mencontohkan, semisal program pembinaan keluarga dari dinas KB, adanya bantuan dari Dinsos bagi penderita stunting yang termasuk dalam kategori keluarga tidak mampu, perbaikan sanitasi dari DPUPR.
Di sisi lain, pihak desa juga dapat mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting melalui dana desa.
Seperti pemulihan bagi balita gizi buruk serta pemberian makanan tambahan.
"1.000 hari pertama kehidupan itu penting, sejak ibu dinyatakan hamil sampai bayi dua tahun penting intervensi pemberian makanan bergizi. Pemberian tambahan ibu hamil, diberikan tablet tambah darah, ketika melahirkan, bayi diberi ASI ekslusif dan makanan protein tinggi kepada anak," jelas Nuk.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, akan membuat Instruksi Bupati (Inbup) supaya OPD dapat melakukan intervensi dalam upaya menurunkan angka stunting.
Selain itu pemerintah desa juga dapat mengalokasikan dana desa untuk penanganan stunting.
Di samping itu supaya Pemkab nantinya juga akan menganggarkan dari APBD sebagai bentuk komitmen penanganan stunting.