Aku Rak Iso Ngambung Pak, Teriak Pasien Positif Corona Kudus Ditengok Ganjar dari Kejauhan
Ratusan warga Kudus yang diisolasi di Asrama Haji Donohudan Boyolali dikejutkan dengan kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Penulis: Muhammad Sholekan
TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Ratusan warga Kudus yang diisolasi di Asrama Haji Donohudan Boyolali dikejutkan dengan kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Rabu (9/6/2021).
Para warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, semula sedang dudu santai sambil mengobrol, langsung berdiri dan berteriak menyapa Ganjar.
"Hei ada Pak Ganjar. Itu Pak Ganjar datang. Halo pak Ganjar," teriak beberapa warga dalam rilis yang diterima Tribun Jateng.
Teriakan warga itu langsung membuat heboh.
Beberapa warga yang sedang istirahat di dalam kamar, langsung ikut keluar untuk menyapa.
Beberapa warga mengatakan tidak ada gejala.
Tapi, ada juga beberapa yang mengatakan memiliki gejala berupa hilangnya indra penciuman.
"Aku rak iso ngambung pak (saya tidak bisa mencium pak)," ucap beberapa.
Dengan jarak sekitar 50 meter, Ganjar dan warga Kudus yang sedang isolasi di tempat itu gayeng ngobrol bersama.
Guyonan dan keseruan terjadi dalam obrolan singkat itu.
Ganjar juga menanyakan menu makan yang meraka santap tiap harinya enak atau tidak.
"Tidak pak. Bosen pak, tiap hari makan lauk ayam terus," teriak mereka bersamaan.
Bahkan, tak sungkan, beberapa warga meminta Ganjar mengganti menu lain selain ayam.
Ada pula yang mengusulkan ikan, tempe, lodeh, sayur bening, hingga ikan asin.
"Pengen sayur bening pak, sama tempe goreng. Ayam terus bosan, itu sampai nggak kemakan," teriak salah satu bapak-bapak dari kejauhan.
Salah satu yang menarik adalah saat Ganjar menanyakan tentang makanan.
"Pripun kabare bapak-ibu? Sehat semua kan? Ada yang nggreges-nggreges (demam, red) atau batuk pilek tidak?," sapa gubernur.
Awalnya Ganjar hanya ingin memastikan, semuanya tak ada yang kelaparan.
Namun dari pertanyaan itu, Ganjar justru kerepotan menjawab banyaknya permintaan.
"Bapak ibu sampun maem dereng (sudah makan apa belum). Gimana menunya, enak tidak?," tanya Ganjar.
Ganjar pun langsung memanggil pengelola asrama Haji Donohudan dan memintanya memenuhi permintaan warganya yang sedang isolasi itu.
Bahkan, Ganjar meminta agar mulai besok, menu yang diinginkan warganya itu dipenuhi.
"Sesuk (besok) langsung diganti ya pak. Kalau bisa bervariasi, ganti-ganti menunya. Jangan lupa besok difoto kasih saya. Tenang bapak ibu, besok menunya sudah diganti. Tadi ada yang minta ikan nila ya, ikan gurame, besok dikasih," ucapnya.
Lebih lanjut Ganjar mengatakan, dari pantauannya itu, semua warga Kudus yang isolasi di tempat itu penampilannya bahagia.
Dari komunikasi yang disampaikan dan obrolan singkatnya, mereka semua terlihat ceria.
"Tadi mereka seneng, jadi kalau seneng imun kan naik, itu bagus. Maka tindakan isolasi terpusat ini akan sangat membantu penanganan. Saya terimakasih karena masyarakat mau berpartisipasi diisolasi di sini, sebab kalau di rumah kan bahaya," katanya.
Dia juga akan terus mengajak warga Kudus yang masih isolasi di rumah untuk mau isolasi terpusat di Donohudan.
Sebab, selain menghindari penularan, di tempat itu juga enak karena makan terkontrol, ada tenaga kesehatan yang selalu mengawasi, tempatnya benar-benar steril hingga sejumlah hal positif lainnya.
"Maka kami harapkan nanti akan lebih banyak lagi warga Kudus yang ke sini, sambil kita terus merayu agar mau dibawa ke sini," tandasnya.
Sementara itu, penanggungjawab tempat isolasi terpusat Donohudan, dr Sigit Armunanto menerangkan, ada 249 warga kudus yang diisolasi di tempat itu.
Selain itu, ada juga warga lain dari Solo Raya.
"Untuk kapasitas, kami masih bisa menampung sekitar 400 san lagi. Terkait tadi permintaan perubahan menu, tentu kami penuhi dan akan kami konsultasikan dengan ahli gizi di sini, karena semuanya ada patokannya," ucapnya.
(*)