Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banjarnegara

Reaksi Keras Bupati Banjarnegara saat Pentas Kuda Lumping Dibubarkan Polisi

Peristiwa pembubaran pentas Kuda Lumping di Desa Limbangan Kecamatan Madukara, oleh Polres Banjarnegara, (12/6/2021) melahirkan reaksi keras dari Bupa

Penulis: khoirul muzaki | Editor: m nur huda
Istimewa
Tangkap layar video pembubaran pentas kuda lumping di sebuah desa di Kecamatan Madukara, Banjarnegara. 

Penulis: Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Peristiwa pembubaran pentas Kuda Lumping di Desa Limbangan Kecamatan Madukara, oleh Polres Banjarnegara, pada Sabtu (12/6/2021) menimbulkan reaksi keras dari Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono.

Bupati yang akrab disapa Wingchin itu merasa prihatin karena penyampaian informasi polisi saat pembubaran itu justru meresahkan masyarakat. 

Wingchin bahkan tak segan menyebut informasi yang disampaikan pihak polisi melalui pengeras suara ke masyarakat saat itu hoaks dan provokatif. 

Budhi Sarwono tidak menyalahkan semua data yang disampaikan polisi pada kegiatan kesenian itu. 

"Itu kalimat provokatif, " katanya, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Polisi Bubarkan Pentas Seni Kuda Lumping Banyumas Pakai Pengeras Suara

Ia membenarkan, angka Covid-19 di Kabupaten Banjarnegara, sebagaimana disebut polisi, yakni 250 orang. 

Angka tersebut karena ada penambahan klaster pondok pesantren beberapa waktu lalu yang jumlahnya cukup banyak. 

Ia juga membenarkan jumlah warga yang meninggal dengan riwayat Covid 19 sebanyak 192 orang. 

Tangkap layar video pembubaran pentas kuda lumping di sebuah desa di Kecamatan Madukara, Banjarnegara.
Tangkap layar video pembubaran pentas kuda lumping di sebuah desa di Kecamatan Madukara, Banjarnegara. (Istimewa)

Tetapi menurut Budhi, dari 250 warga yang terpapar Covid 19 itu, hanya 79 yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Banjarnegara, yakni di RSUD Hj Anna Lasmanah, RS Emanuel, RSI Banjarnegara, dan PKU Muhammadiyah. 

Sisanya, 171 orang menjalani karantina mandiri atau di rumah.  Adapun angka 192 orang meninggal dengan Covid 19, menurut dia, adalah data dari awal Pandemi, Maret 2020 sampai Juni 2021, atau kurang lebih 15 bulan. 

Itu pun,  rata-rata dari mereka komorbid atau memiliki riwayat penyakit bawaan semisal serangan jantung, tipes, demam berdarah, serta gagal ginjal. Tetapi mereka semua dinyatakan meninggal karena Covid 19. 

Berdasarkan data itu, jika dirata-rata, dalam sebulan, warga yang meninggal dengan riwayat Covid 19 di Banjarnegara 13 orang. Jika diprosentase, hanya sekitar 0,001 persen dari total jumlah penduduk di Kabupaten Banjarnegara sekitar 1.050.000 orang. 

Ia pun meminta warganya untuk tidak takut terhadap Covid 19 dan semangat menjalani hidup. Tetapi ia tetap menekankan agar warga menaati protokol kesehatan. 

"Mari jaga prokes dan ikuti PPKM Mikro yang ditandatangani Mendagri, mantan Kapolri, " katanya.(*

Berita terkait Banjarnegara

Berita terkait Kuda Lumping

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved