Berita Banyumas
Disebut Bupati Paling Lebay se-Jateng Soal Tangani Covid-19, Husein: Ini Tanggung Jawab Saya
Pemkab Banyumas akan memajukan larangan acara hajatan mulai 24 Juni 2021 dari yang sebelumnya diberitakan 1 Juli 2021.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: moh anhar
Penulis: Permata Putra Sejati
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas akan memajukan larangan acara hajatan, yang rentan mengumpulkan massa dalam jumlah besar, mulai 24 Juni 2021 dari yang sebelumnya diberitakan 1 Juli 2021.
Salah satu yang melatarbelakangi aturan itu adalah sebagai upaya antisipasi agar kasus seperti di Kabupaten Kudus tidak terjadi di Banyumas.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, dalam satu bulan ini sampai Selasa (15/6/2021) sudah ada 36 kasus meninggal.
"Ada peningkatan kasus kematian bulan ini. Bulan lalu, satu bulan 49 kasus. Ini baru setengah bulan sudah 36 kasus," katanya kepada Tribunjateng.com saat ditemui di Pendopo Si Panji, Purwokerto.
Baca juga: Temukan Pasien Covid-19 Terlantar di Depan IGD, Gubernur Ganjar Semprot Direktur RSU Kartini Jepara
Baca juga: Toko Risc Computer Sragen Dibobol Maling, Pelaku Rusak 4 Gembok Gasak Rp 12 Juta dan Sejumlah Laptop
Baca juga: Video Asyiknya Mabar Pencinta Game Mobile di Gabahan Semarang
Oleh karena itu bupati memerintahkan agar hajatan dilarang mulai 24 Juni 2021.
Bupati menyampaikan, dia sering dianggap bupati paling lebay karena berbagai kebijakan Covid-19.
"Saya dicap bupati paling lebay se-Jawa Tengah karena menangani Covid-19.
Mungkin 80 persen, mem-bully saya, tapi tidak masalah bagi saya, karena ini tanggung jawab saya.
Kalau tidak seperti itu saya dosa, banyak kasus kematian," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto mengatakan, masyarakat harus semakin sadar terutama terhadap varian baru.
Menurutnya, varian baru, terutama India, mempunyai ciri-ciri sangat cepat dalam penyebarannya.
"Cirinya penularan sangat cepat.
Kuncinya adalah prokes ketat, dan vaksinasi untuk 50 tahun ke atas kalau bisa habis bulan Juni," katanya.
Sadiyanto menyampaikan Dinkes Banyumas sudah mencoba kordinasi dengan UGM dan telah mengirimkan 18 sampel.
"Sudah keluar sampelnya 5 negatif dan sisanya masih menunggu.
Sehingga perlu antisipasi, jangan sampai menyebar," tambahnya.
Baca juga: Mayat Perempuan Ditemukan di Jembatan Kereta Api Margadana Tegal, Ini Hasil Identifikasi Polisi
Baca juga: Edarkan Sabu, Pegawai Lapas Purwokerto Ditangkap Satres Narkoba Polres Cilacap
Baca juga: Tempat Isolasi Mandiri Terpadu di Jepara Mulai Terisi, 18 Orang Tempati BLK Pecangaan
Sadiyanto mengingatkan agar para Kades memantau dengan benar siapa saya warga yang baru saja dari luar negeri.
"Harus di rapid dulu, kalau negatif baru bisa masuk.
Varian baru jelas ada, oleh karena itu edukasi prokes dan gerakan masyarakat supaya semangat vaksin," tambahnya.
Update kasus Covid-19 di Banyumas
sampai dengan saat ini ada 13 ribu kasus positif dengan kesembuhan 92 persen atau 12.200 sembuh. (*)