Berita Jateng
UPDATE CORONA JATENG : Dari Walikota Salatiga Positif hingga Incar Aset Pemprov untuk Isolasi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal menyarankan agar sekolah-sekolah di zona merah Covid-19 tiadakan kegiatan langsung
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal menyarankan agar sekolah-sekolah di zona merah Covid-19 tiadakan kegiatan langsung sementara waktu.
Langkah antisipatif itu dilakukan sebagai upaya pencegahan atas meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal dan sekitarnya.
Zona merah Covid-19 di Kabupaten Kendal saat ini berada di Kecamatan Kota Kendal 203 kauss, Boja 74 kasus, Brangsong 54 kasus, dan Patebon 51 kasus. Di Kota Kendal, kasus terbanyak berada di Kelurahan Karangsari dengan jumlah 95 kasus.
Sedangkan di Kecamatan Boja, kasus tertinggi berada di Desa Banjarejo dengan 19 kasus.
Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, saat ini baru 12 sekolah yang sudah menjalankan kegiatan belajar mengajar tatap muka. Masing-masing 6 sekolah dasar (SD) dan 6 sekolah menengah pertama (SMP).
Dengan kondisi darurat Covid-19 saat ini, kata Wahyu, pihaknya sudah mengimbau kepada kepala sekolah agar meniadakan kegiatan langsung sementara waktu. Khususnya menjelang libur akhir semester hingga pembukaan tahun ajaran baru 2021/2022 Juli mendatang.
"Saat ini baru 12 sekolah yang melanjutkan simulasi PTM, kegiatan belajar mengajar pun sudah tidak terlalu efektif jelang liburan ini. Kita sudah sampaikan kepada semuanya agar aktivitas di sekolah yang dirasa rawan penyebaran Covid-19 agar diminimalisir. Kalau bisa ditiadakan sementara waktu," terangnya, Senin (14/6).
Ditambahkan, beberapa zona merah corona yang dipetakan Dinas Kesehatan sudah ditindaklanjuti Disdikbud. Ia juga memastikan, 90 SD dan SMP yang dijadwalkan mengikuti PTM tahap 4, dipersiapkan untuk mengikuti pembelajaran di awal tahun ajaran baru.
"Untuk sekolah yang kemarin kita kejar vaksinasi guru dan tenaga kependidikannya, kemungkinan tahun ajaran baru mulainya. Saat ini masih dilakukan vaksinasi untuk dosis kedua," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengimbau agar sekolah-sekolah yang masih menggelar PTM memperhatikan kondisi sebaran Covid-19. Pihaknya tidak ingin terjadi klaster di dunia pendidikan.
"Yang penting semua harus mematuhi protokol kesehatannya. Karena saat ini Covid-19 di Kendal juga mengalami tren kenaikan," terang Ferinando. Berdasarkan data di Dinkes Kendal, jumlah penderita Covid-19 yang aktif saat ini sebanyak 600 kasus.
Incar Aset Pemprov
Terpisah, seiring lonjakan kasus Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang bakal menambah ruang isolasi. Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengincar aset bangunan milik Pemprov Jateng yang ada di wilayahnya untuk dijadikan sebagai ruang isolasi. Selain itu, Pemkab Semarang juga bakal menyewa hotel.
Ngesti mengatakan, ketersediaan kamar di tiga rumah singgah di Kabupaten Semarang hampir penuh. Tiga rumah singgah tersebut masing-masing Bapelkes Suwakul, Hotel Garuda Kopeng, dan Rusunawa Pringapus. Dari total 144 kamar, saat ini yang terisi sebanyak 102.
"Kita ini masih persiapan. Termasuk bagaimana merumuskan sejumlah keringanan bagi masyarakat yang terdampak langsung maupun tidak dari pandemi Covid-19," ujarnya
Di sisi lain, lanjut dia, pihaknya juga terus menyampaikan pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19. Misalnya, ucap Ngesti, imbauan untuk menggunakan masker, mencuci tangan, jaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Sementara mengenai status zona merah di Kabupaten Semarang, Ngesti berharap masyarakat di Bumi Serasi semakin sadar dan mematuhi Instruksi Bupati (Inbup) Semarang Nomor 14 Tahun 2021.
Yuliyanto Positif Covid
Terpisah, Wali Kota Salatiga Yuliyanto positif terpapar Covid-19, Minggu (13/6). Ia dinyatakan positif Covid-19 setelah anaknya melakukan tes PCR karena hendak bepergian ke Jakarta dan hasilnya positif. Untuk sementara ini, dia bersama seluruh anggota keluarganya menjalani isolasi mandiri.
Wakil Wali Kota Salatiga, Muh Haris memastikan seluruh layanan kepada masyarakat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga berjalan normal. "Untuk pelayanan kepada warga berjalan seperti biasa," terangnya, Senin (14/6)
Menurut Haris, Wali Kota Salatiga saat ini dalam keadaan sehat serta memonitor seluruh pelayanan secara daring karena yang bersangkutan berstatus orang tanpa gejala (OTG). "Sementara yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri di rumah dinas. Rumah dinas ditutup selama 14 hari tidak menerima tamu," ujarnya.
Guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan Pemkot Salatiga, aparatur sipil negara (ASN) dilarang melakukan kunjung kerja selama 10 hari ke depan. Selain itu, sejak pandemi, Pemkot Salatiga meniadakan apel pagi. (sam/ris)
Baca juga: TRAGIS! Dua Warga Belitung Diterkam Buaya, 1 Tewas Mengenaskan, 1 Selamat Setelah Colok Mata Buaya
Baca juga: 39 Wanita Jadi Janda saat Pria India Ini Meninggal Dunia
Baca juga: DUH GUSTI! Guru SMP Penyuka Sesama Jenis Ini Minta Muridnya Onani di Depannya di Ruangan Kepsek
Baca juga: Forum Guru : Sekolah Riset dan Sekolah Berbasis Riset