Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banjarnegara

Wingchin Sesalkan Pembubaran Kuda Lumping di Banjarnegara dan Soroti Data Covid-19 versi Polisi

Pembubaran pentas kuda lumping di beberapa desa di Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, oleh Polri menuai reaksi keras

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Catur waskito Edy
Istimewa
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan, itu berdasarkan hasil swab terhadap 100 sampel yang dikirim sebelumnya ke Rumah Sakit. 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA -- Pembubaran pentas kuda lumping di beberapa desa di Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, oleh Polri menuai reaksi keras dari Bupati Budhi Sarwono.

Budhi menyayangkan aksi aparat yang justru menimbulkan keresahan di masyarakat.

Terlebih dalam kegiatan pembubaran itu, polisi menunjukkan data Covid-19 di Kabupaten Banjarnegara, yang menurut Budhi, provokatif.

Budhi Sarwono, mengajak anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara, untuk mendampingi dan membersamai masyarakat (konstituen), terutama terkait kegiatan warga, semisal pengajian, olah raga, kesenian, kegiatan ekonomi atau sejenisnya.

“Mari kita lindungi, kita didik, agar masyarakat bisa menyelenggarakan kegiatan tersebut namun tetap mematuhi protokol kesehatan,” kata Budhi, ketika memberikan pidato pengantar Penyerahan Rancangan Raperda di Gedung DPRD Banjarnegara, Senin (14/6).

Wingchin, sapaan akrabnya, merasa sangat prihatin karena penyampaian informasi polisi lewat pengeras suara saat pembubaran kuda lumping itu justru meresahkan masyarakat.

Ia membenarkan, angka Covid-19 di Kabupaten Banjarnegara, sebagaimana disebut polisi, yakni 250 orang.

Angka tersebut karena ada penambahan klaster pondok pesantren, beberapa waktu lalu. Ia juga membenarkan jumlah warga yang meninggal dengan riwayat Covid-19 mencapai 192 orang.

Namun, menurut Budhi, dari 250 warga yang terpapar Covid-19 itu, hanya 79 yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Banjarnegara, yakni di RSUD Hj Anna Lasmanah, RS Emanuel, RSI Banjarnegara, dan PKU Muhammadiyah.

Sisanya, 171 orang menjalani karantina mandiri atau di rumah.

Adapun angka 192 orang meninggal dengan Covid-19, menurut dia, adalah data dari awal pandemi, Maret 2020 sampai Juni 2021, atau kurang lebih 15 bulan.

“Itu pun, rata-rata dari mereka komorbid atau memiliki riwayat penyakit bawaan semisal serangan jantung, tipes, demam berdarah, serta gagal ginjal. Tetapi mereka semua dinyatakan meninggal karena Covid 19,” katanya.

Ia meminta warganya untuk tidak takut pada Covid-19 dan semangat menjalani hidup. Namun, dia juga menekankan, agar warga menaati protokol kesehatan.

"Mari jaga prokes dan ikuti PPKM mikro," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Desa Limbangan, Kecamatan Madukara, Pujianto, membenarkan pembubaran pentas kuda lumping di wilayahnya oleh polisi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved