Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Piala Dunia

Selesai Laga Pra Piala Dunia di Jepang Pemain Timnas Myanmar Tak Mau Pulang, Takut Nyawanya Terancam

Selesai menjalani pertandingan Pra Piala Dunia di Jepang, pemain timnas Myanmar tak mau pulang.

Editor: rival al manaf
STR / AFP
Para pengunjuk rasa memasang longyi, pakaian dalam dan rok perempuan tradisional yang banyak dikenakan di Myanmar, dengan digantung melintasi jalan, dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Minggu (7/3/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, JEPANG -  Selesai menjalani pertandingan Pra Piala Dunia di Jepang, pemain timnas Myanmar tak mau pulang.

Pyae Lyan Aung, penjaga gawang cadangan tim Myanmar, dijadwalkan terbang pulang dari Bandara Internasional Kansai pada Rabu (16/6/2021) malam, tetapi tidak bergabung dengan para anggota tim lainnya.

Ia tak mau pulang karena ingin mencari suaka di Jepang dengan kondisi negaranya yang masih terjadi kudeta militer.

Permohonan itu sedang dipertimbangkan pemerintah Jepang mengingat adanya kerusuhan di Myanmar.

Baca juga: Gol De Bruyne Pastikan Belgia Susul Italia Lolos 16 Besar Euro 2020

Baca juga: Baliho Mbak Puan Jadi Trending Twitter, Ada Apa?

Baca juga: Doa Terhindar dari Utang Agar Bebas dari Lilitan Masalah Keuangan

Ia menyatakan keinginannya untuk mencari perlindungan di Jepang, dan melalui seorang penerjemah, mengatakan bahwa dengan kembali ke Myanmar, ia akan “mempertaruhkan nyawanya'', menurut kantor berita Kyodo pada Kamis (17/6/2021).

Pada pertandingan 28 Mei melawan Jepang, ia menunjukkan salam hormat tiga jari, simbol gerakan perlawanan anti-kudeta di Myanmar.

Rekaman video yang menggambarkan aksinya itu kemudian tersebar luas di media sosial, seperti yang dilansir dari VOA Indonesia pada Kamis (17/6/2021). 

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan pada konferensi pers reguler pada Kamis (17/6/2021), Jepang akan menanggapi dengan sepatutnya kasus Aung.

Sejalan dengan kebijakan baru Tokyo yang memperpanjang masa tinggal warga negara Myanmar di Jepang hingga 1 tahun, jika mereka takut menghadapi persekusi di tanah air mereka.

Kato menolak berkomentar mengenai rincian kasus Aung, dengan mengatakan bahwa pemerintah akan mendengar permohonannya dan menanggapinya dengan sepatutnya.

“Situasi di Myanmar masih belum pasti dan kami paham bahwa banyak warga Myanmar di Jepang yang takut untuk pulang,'' kata Kato.

Otoritas imigrasi Jepang pada 28 Mei memperkenalkan langkah-langkah baru bagi warga negara Myanmar yang takut akan keselamatan mereka jika mereka pulang ke tanah air.

Berbicara kepada wartawan, Pyae Lyan Aung mengatakan militer telah mengunjungi rumahnya di Myanmar.

Aung mengatakan ia mengkhawatirkan keselamatan para pemain lain dan keluarga mereka karena penolakannya untuk pulang, dan itu membuatnya ragu-ragu sampai menit terakhir. 

Namun, ia mengatakan ia mengumpulkan semua keberaniannya untuk memberi tahu otoritas imigrasi Jepang bahwa ia ingin tinggal, menurut Kyodo.

Baca juga: PSIS Unggul 2-0 Atas PS USM pada Laga Uji Coba di Stadion Citarum

Baca juga: Resmi Bercerai dengan Alvin, Larissa Chou Tinggalkan Pesantren Pindah ke Bandung

Baca juga: Kode Redeem FF Jumat 18 Juni 2021, Terbaru dan Belum Digunakan Hari Ini

Kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi, membalikkan kemajuan bertahun-tahun menuju demokrasi di Myanmar setelah 5 dekade pemerintahan militer.

Kudeta tersebut disambut dengan penolakan publik yang luas.

Banyak warga Myanmar menuding bahwa militer Myanmar berusaha membungkam mereka melalui kekerasan, termasuk membunuh orang-orang yang menggelar protes di jalan-jalan serta memenjarakan para aktivis dan jurnalis.

Jepang mengkritik tindakan keras mematikan pemerintah militer Myanmar, tetapi mengambil pendekatan yang lebih lunak dari pada yang dilakukan AS dan beberapa negara lain, yang telah memberlakukan sejumlah sanksi terhadap beberapa anggota junta. (*)

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Anggota Tim Sepak Bola Nasional Myanmar Tak Mau Pulang, Cari Suaka di Jepang

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved