Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

WHO Ungkap Ada Varian Baru Covid-19 Disebut Lambda, Sudah Menyebar di 29 Negara

Terdapat varian baru covid-19 yang telah bermutasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian lain dari SARS-CoV-2, diberi label Lambda

Editor: m nur huda
FABRICE COFFRINI / AFP
Sebuah foto yang diambil pada akhir 29 Mei 2020 menunjukkan tanda Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di kantor pusat, di Jenewa, di tengah wabah COVID-19, yang disebabkan oleh virus corona. 

TRIBUNJATENG.COM - Terdapat varian baru covid-19 yang telah bermutasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian lain dari SARS-CoV-2, yang diberi label "Lambda".

Varian Lambda ini muncul di tengah upaya global yang saat ini diarahkan untuk menangani varian Delta.

Dilansir dari India Today, Sabtu (19/6/2021), varian Lambda digolongkan sebagai varian of interest (VoI).

Meskipun hal ini terdengar mengkhawatirkan, WHO melacak bahwa varian ini belum terbukti menimbulkan bahaya serius bagi kesehatan masyarakat.

Baca juga: Palestina Batalkan Penerimaan 1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer Hampir Kedaluarsa dari Israel

Baca juga: Masih Ampuhkah Vaksin Covid-19 untuk Lawan Varian Delta hingga Beta? Ini Datanya

Baca juga: Virus Corona Varian Delta Ngamuk di Indonesia, 2 Vaksin Ini Dilaporkan Ampuh Mengatasinya

Selain itu, WHO menyebutkan, varian Lambda awalnya terdeteksi di Peru pada Agustus 2020 dan sejak itu dilaporkan di 29 negara di seluruh dunia, sebagian besar di Amerika Latin, termasuk Argentina dan Cile.

Varian ini dinamakan berbeda bergantung pada pihak mana yang memberikan penamaan.

"Pada 14 Juni, varian yang ditetapkan untuk garis keturunan (penamaan) Pango C.37, klad GISAID GR/452Q.V1, klad NextStrain 20D, ditetapkan sebagai VOI global, dan diberi label oleh WHO sebagai Lambda," ujar WHO.

Terkait penemuannya, WHO mengungkapkan, dari semua kasus virus corona yang dilaporkan di Peru hingga April 2021, 81 persen di antaranya adalah varian Lambda. Hal ini juga ditemukan di Cile.

Sebanyak 32 persen kasus virus corona yang diajukan dalam 60 hari adalah varian Lambda.

WHO menyebutkan, varian Lambda telah dipantau "sebagai peringatan untuk waktu yang lama".

Mereka juga masih meneliti lebih lanjut untuk penilaian dan bukti kemunculan varian ini.

Lambda telah dikaitkan dengan tingkat substantif penularan komunitas di banyak negara.

Sebab, virus ini muncul saat adanya peningkatan prevalensi dari waktu ke waktu bersamaan dengan peningkatan insiden Covid-19.

"Sampel sekuensing paling awal dilaporkan dari Peru pada Agustus 2020. Per 15 Juni 2021, lebih dari 1730 sekuens telah diunggah ke GISAID dari 29 negara/wilayah/wilayah di lima wilayah WHO," tulis WHO.

Negara yang mengonfirmasi varian Lambda

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved