Berita Artis
Ayah Leony Meninggal Dunia: Di Jalan Sudah Tak Sadar, Beberapa UGD yang Didatangi Penuh
Melalui Instagram Story, Leony menceritakan kronologi meninggalnya sang ayah yang disebutnya cukup cepat dan damai.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Keluarga penyanyi cilik Leony Vitria tengah dilanda duka.
Andy Hartanto, sang ayah, meninggal dunia pada Selasa (15/6/2021).
Melalui akun media sosialnya, Leony baru membagikan kabar duka tersebut Minggu (20/6/2021) karena masih dalam kondisi berduka.
Baca juga: Identitas Kerangka Manusia Ompong Rahang Menganga di Gunung Pegat, Nama: Setu Wigyo Wiyono
Baca juga: Ivermectin, Obat yang Dipercaya Mampu Kalahkan Covid-19 akan Dibagikan di Kudus
Baca juga: Usai Buang Jimat ke Bengawan Solo, Sagimin Sragen Meninggal Dunia Terpeleset
Baca juga: Kisah Tragis Anak Kecil Panggil Orangtuanya Tergeletak Meninggal Usai Kecelakaan Maut Motor Vs Truk
"Selasa, 15 Juni 2021 pukul 21.23 papi pergi untuk selamanya.. Padahal pagi-siang kita masih bercanda, malamnya papi udah gak ada.. walaupun ngagetin, tapi papi perginya tenang banget, sambil dipegang tangannya sama mami..," tulis Leony dalam unggahan di akun @leonyvh.
Melalui Instagram Story, Leony menceritakan kronologi meninggalnya sang ayah yang disebutnya cukup cepat dan damai.
"Papi sedang enggak sakit apa-apa, hari Selasa pagi-siang masih melakukan kegiatan seperti biasa..masih sempat masak bubur ayam request-nya mami," tulis Leony.
Mendadak pukul 11.30 ayahnya mengaku merasa lemas dan ternyata serangan stroke, sehingga Leony dan keluarga mencoba mencari ambulans tapi gagal, akhirnya mereka membawa ayahnya dengan mobil sendiri.
"Ternyata serangan stroke, langsung kami cari ambulans tapi enggak dapat, akhirnya kita gotong papi ke mobil, kita bawa sendiri ke RS," tulisnya.
Di perjalanan kondisi ayahnya sudah tidak sadar, dan selama mencari Unit Gawat Darurat (UGD) mereka tidak bisa ditangani karena beberapa UGD yang didatangi penuh.
"Sampai akhirnya jam 13.30 di RS yang ke-4, yang kami datangi dapat masuk UGD di salah satu RS di Tangerang," kata Leony.
Menjalani pemeriksaan, ternyata dari hasil CT Scan diketahui ada pembuluh darah pecah dan sudah menyebar sampai ke batang otak.
Pilihan dari dokter adalah untuk operasi, tapi kemungkinan berhasilnya kecil.
"Jadi di operasi atau tidak operasi, risikonya sama: kematian," tulisnya.
Akhirnya keluarga memutuskan untuk tidak membuat ayah mereka menderita dengan melakukan operasi, dan membiarkan ayah mereka pergi dengan tenang ditemani keluarga.
"Selama di UGD, kami langsung mempersiapkan hati untuk melepas papi, kami temani terus-terusan, mami juga enggak lepas pegangin tangan papi sambil terus kita ajak ngobrol," kata Leony.