Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Euro 2020

Penonton Piala Eropa Tak Jaga Jarak dan Pakai Masker, Kok Bisa? Ternyata Melalui Proses Panjang

“Kita memang suka melihat akhir tapi jarang melihat proses ya,” ujar dr Tonang Dwi Ardiyanto

Editor: muslimah
BERNADETT SZABO / POOL / AFP
Pendukung Hongaria bersorak untuk tim mereka selama pertandingan sepak bola Grup F UEFA EURO 2020 antara Hongaria dan Portugal di Puskas Arena di Budapest pada 15 Juni 2021. BERNADETT SZABO / POOL / AFP 

TRIBUNJATENG.COM,SOLO  -  Aksi para penonton laga Euro 2020 tidak menggunakan masker dan jaga jarak ramai diperbincangkan masyarakat. 

Apalagi gelaran pertandingan bola tingkat dunia itu dilakukan di tengah pandemi corona. 

Juru bicara Satgas Covid-19 RS UNS Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, itu karena capaian vaksinasi di Eropa sudah sangat bagus. 

“Kita memang suka melihat akhir tapi jarang melihat proses ya,” ujar dr Tonang Dwi Ardiyanto dalam acara Obrolan Virtual Tribunnews, Kamis (17/6/2021).

Baca juga: Cerita Aaliyah Massaid tentang Angelina Sondakh, Angie Diperkirakan Bebas Tahun Depan

Baca juga: Cuplikan Gol Argentina vs Paraguay, Aksi Cantik Messi & Di Maria, Mudahkan Alejandro Gomez Bikin Gol

“Memang kita lihat beberapa negara cakupan vaksinasinya sudah tinggi berbeda dengan indonesia,” tambahnya.

Tonang memaparkan, di sejumlah negara kasus Covid-19 sudah menurun.

“Inggris misalnya yang divaksin sudah 50 persen dari warga negaranya kasusnya juga tidak membludak,” ujarnya.

“Negara sekitarnya sudah lumayan, sehingga mereka yang mau meramaikan euro ini harus menunjukan bukti telah dilakukan vaksinasi,” paparnya.

Bagi penonton yang tidak bisa menunjukan menurutnya dilakukan skrining covid-19 dengan cepat.

“Jadi yang masuk sudah jelas, dan itu yang masuk udah terbukti negatif, jadi gak semuanya boleh masuk,” ungkapnya. 

“Tetap dibatasi, bukan seperti dulu-dulu. Dalam kasus lain di Australia sempat ditemukan kasus baru saat pertandingan tenis,” tambahnya.

Alhasil ditemukan 3  kasus baru, sehingga pertandingan terpaksa harus dilakukan tanpa penonton.

“Langsung di tutup, harus begitu di-lockdown dan dibuka lagi setelah kondusif, lah kita hanya melihatnya sesaat,” ujarnya.

“Kita ini terus terang  masih belum bisa prosesnya seperti tadi, kalau Solo lumayan lah vaksinasinya tinggi  tapi itu hanya 4,3 persen dari vaksin,” urainya.

Dirinya membandingkan dengan kasus target capaian vaksin di Amerika yang sudah lebih dari 50 persen sedangkan di Solo masih sedikit dan sangat jauh. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved