Lapak Jahe Temulawak Kunyit dan Jeruk Nipis Laris Diserbu Pembeli: Buat Imunitas
Sejak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah, empon-empon semakin laris diburu pembeli.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah, empon-empon semakin laris diburu pembeli.
Hal itu diakui sejumlah pedagang empon-empon di Kota Semarang yang menyebut terjadi lonjakan penjualan beberapa waktu terakhir.
Partini (44), satu di antara pedagang empon-empon di kawasan Peterongan Semarang menuturkan, penjualan empon-empon di lapaknya meningkat pesat.
Menurutnya, peningkatan penjualan mencapai 100 persen - terjadi sekira dua bulan terakhir.
"Rata-rata penjualan meningkat sejak habis lebaran. Meningkatnya sampai 100 persen," kata Partini saat ditemui tribunjateng.com di lapaknya, Rabu (23/6/2021).
Hal senada juga diakui Wiji (56), pedagang empon-empon di pasar Peterongan Semarang. Menurut Wiji, sejak terjadi lonjakan kasus pandemi Covid-19 penjualan empon-empon di lapaknya pun turut meningkat.
Wiji menyebutkan, jenis rempah paling laris diburu pembeli yakni jahe emprit. Di samping itu, bahan lainnya yang turut mengalami peningkatan penjualan yakni temulawak, kunyit, jeruk nipis, dan serai.
Ia menyebut, banyak yang meyakini rempah ini kaya khasiat terutama untuk menjaga imunitas tubuh di tengah pandemi Covid-19.
"Penjualan lumayan semingguan ini.
Orang radang, flu, itu carinya jahe, temulawak, kunyit, jeruk nipis. Temu mangga dan serai juga banyak dicari, pokoknya yang kanggo imunlah (yang untuk menjaga imun)," jelas Wiji.
Di samping itu Partini menyebutkan, dalam sehari dirinya mampu menjual lebih dari 20 kilogram untuk semua jenis empon-empon.
Menurutnya, jumlah tersebut dua kali lipat dari penjualan sebelum lebaran 2021 ini.
"Biasanya untuk jahe, dalam sehari jualnya habis 2 kg, sekarang 4 kg. Kemarin sampai 5 kg. Itu berarti naik 100 persen kan ya?
Rata-rata penjualan meningkat semua, hanya kencur saja yang tidak terlalu tinggi," ungkapnya.
Partini lantas menyebutkan, selama terjadi lonjakan penjualan ini harga empon-empon masih stabil.