PPDB Jateng
PPDB Jateng Dimulai, SMKN 2 Slawi Bantu Calon Siswa yang Kesulitan Mendaftar Online
Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Jateng tahun ajaran 2021/2022 berlangsung secara online atau daring, namun ada beberapa sekolah yang tetap men
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m nur huda
Penulis: Desta Leila Kartika
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Jateng tahun ajaran 2021/2022 berlangsung secara online atau daring. Namun ada beberapa sekolah yang tetap menerima pendaftaran secara langsung ke sekolah.
Satu di antaranya di SMK Negeri 2 Slawi Kabupaten Tegal.
Masih adanya siswa yang mendaftar secara luring (luar jaringan) atau offline ada berbagai faktor pemicu, seperti jaringan internet buruk, tidak memahami sistem pendaftaran online, dan lain-lain.
Baca juga: PPDB Jateng : Wali Murid Kesulitan Akses Titik Koordinat
Baca juga: Banyak Sekolah Negeri Kekurangan Siswa PPDB Jateng 2020, Ganjar: Ada Yang Lebih Memilih Masuk Swasta
Sehingga untuk memberikan kemudahan pada calon siswa, Kepala SMKN 2 Slawi, AR Hartono, berinisiatif membuka layanan pendaftaran langsung ke sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Saat Tribunjateng.com meninjau ke lokasi, terlihat siswa berseragam SMP duduk rapih di satu ruangan dan menunggu giliran untuk menyerahkan berkas pendaftaran.
Tempat duduk pun sudah diberikan jarak dan dibatasi, bagi yang mengantar tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan tersebut.
Pihak sekolah membantu siswa, mulai memberikan informasi mengenai jurusan, berkas, termasuk jalur pendaftaran dan kuota yang dibutuhkan.
Di bagian depan pun petugas memastikan semuanya memakai masker, dan untuk mencegah kerumunan siswa yang akan masuk harus mengambil nomor antrean terlebih dahulu.
Sehingga tidak semua bisa masuk serentak, melainkan berdasarkan nomor urut yang diambil di panitia.
"Kami mulai PPDB sejak kemarin dan berakhir pada Kamis yang akan datang. Alhamdulillah data calon siswa yang masuk ke kami sudah hampir 400 orang baik yang online dan luring, sedangkan untuk kuota yang kami sediakan sebanyak 611 siswa terbagi di 7 jurusan (kompetensi)," ungkap Hartono, Selasa (22/6/2021).
Selain bertujuan ingin membantu calon siswa yang mungkin masih bingung dengan cara pendaftaran, diakui oleh Hartono sekaligus pihaknya menjelaskan mengenai jurusan apa saja yang ada di SMKN 2 Slawi beserta peluangnya kedepan setelah lulus.
Sehingga harapannya calon siswa bisa menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki.
Termasuk siswa juga diberikan edukasi atau informasi bahwa selain jurusan Teknik, Otomotif, Teknologi, jurusan Pertanian dan Peternakan pun tidak kalah keren serta memiliki peluang kerja yang besar.
"Kami memiliki tujuh jurusan unggulan yaitu Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Ternak Unggas, Teknik Mekanik Industri, Alat Mesin Pertanian, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Agribisnis Organik Ekologi, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Harapannya siswa lebih tertarik dengan dunia pertanian dan peternakan karena sebetulnya peluang kedepan juga bagus tidak kalah dengan jurusan lainnya seperti Otomotif, Mekanik, dan lain-lain," jelasnya.
Terkait daya tampung per jurusan untuk Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura sebanyak 144 siswa.
Jurusan Alat Mesin Pertanian daya tampung 72 siswa.
Jurusan Agribisnis Ternak Unggas daya tampung 72 siswa.
Jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif daya tampung 108 siswa.
Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian daya tampung 108 siswa.
Jurusan Teknik Mekanik Industri daya tampung 72 siswa.
Jurusan Agribisnis Organik Ekologi daya tampung 36 siswa.
"Sejauh ini yang paling banyak diminati yaitu Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), hal ini terlihat hari pertama pendaftaran dari kuota 108 siswa sudah langsung terpenuhi. Sedangkan yang paling sedikit peminatnya yaitu jurusan Agribisnis Organik Ekologi (AOE) yang empat tahun. Kuota kelasnya sendiri tiap jurusan ada yang empat kelas, tiga kelas, dua kelas, dan satu kelas," terangnya.
Hartono menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih melangsungkan pembelajaran secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Ditanya apakah sudah ada kejelasan kapan berlangsung pembelajaran tatap muka, Hartono menyebut pihaknya belum tahu dan belum mendapat arahan demikian.
Terlebih saat ini Kabupaten Tegal juga masuk zona merah penyebaran Covid-19. Sehingga ia mengikuti saja arahan dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Karena untuk SMA wewenang mengikuti provinsi.
"Kami pernah diberikan kesempatan untuk mengadakan sekolah tatap muka selama dua minggu dan alhamdulillah aman, karena kami sangat ketat menjalankan prokesnya. Total kami sudah dua tahun pembelajaran secara daring, untuk kami yang sangat membutuhkan praktek secara langsung cukup merasa berat. Karena praktek secara langsung guru menerangkan dengan hanya melalui video itu berbeda, tapi ya bagaimana lagi kami mengikuti aturan pemerintah saja demi kebaikan bersama," pungkasnya. (*)
Berita terkait PPDB Jateng
Berita terkait pendaftaran online PPDB