Kisah Inspirasi
Kisah Perjuangan Pria Difabel Kerja Keras Hidupi Keluarga
Jirno (45), warga Dukuh Blimbing Desa Kutawuluh, Kecamatan Purwanegata, Banjarnegara sibuk membuat kerajinan.
Terlebih, ia tidak menerima bantuan program perlindungan sosial semisal Program Keluarga Harapan (PKH) meski sangat membutuhkan. Padahal, rumah pun ia tak memiliki. Tetapi keterbatasan fisiknya membuat dia kesulitan mendapat matapencaharian.
Beruntung, teman sesama difabel di Banjarnegara mengajarinya membuat kerajinan. Jirno berlatih keras hingga mampu membuat sendiri pot bunga berbahan serabut kelapa.
Jirno mulai membeli bahan-bahan. Ia mengisi hari-harinya dengan membuat kerajinan. Ia menjual karyanya dengan menawarkan langsung dan promosi di media sosial. Satu persatu produknya laku dibeli orang.
"Kadang ada yang datang memborong. Tapi kalau pas sepi lama gak ada yang beli, " katanya
Kurang Modal
Jirno menjual satu pot bunga berbahan sabut kelapa seharga Rp 15 ribu. Pelanggan bisa memilih model pot yang beragam, dari yang berbentuk bulat, kotak, segitiga, hingga berbentuk hati (love).
Pelanggan tinggal mengisi pot itu dengan media tanam, lalu menanaminya dengan bibit bunga. Jirno mengaku masih terkendala. Ia tak punya cukup modal untuk mengembangkan usahanya. Penjualannya juga tak mesti.
Jika lagi ramai pesanan, ia bisa kewalahan melayani. Tetapi saat sepi, ia hanya bisa menanti ada keberuntungan esok hari.
Ia berharap bisa menemukan pengepul yang siap menampung produknya. Sehingga ia ia tenang produknya pasti terserap. Dengan begitu, ia pun bisa memproduksi dalam jumlah banyak tanpa khawatir barang menumpuk.
"Ingin punya pengepul. Biar bisa bikin banyak," katanya penuh harap. (Khoirul Muzakki)
Baca juga: BERITA LENGKAP: Wanita Nekat Gotong Jenazah Ayah yang Positif Covid-19
Baca juga: Not Angka Love Shot Exo Lengkap dengan Liriknya
Baca juga: Sinopsis Old Boy Bioskop Trans TV Pukul 23.30 WIB Misteri Kehidupan Josh Brolin
Baca juga: Attila Syach Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus KDRT, Tak Ditahan Polisi Minta Wajib Lapor