Berita Semarang
Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Semarang Kewalahan : Tiap Hari Bisa Mandikan 25 Jenazah
Petugas pemulasaran jenazah di RSUP Kariadi kewalahan dalam menghadapi lonjakan kematian pasien Covid-19.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Petugas pemulasaran jenazah di RSUP Kariadi kewalahan dalam menghadapi lonjakan kematian pasien Covid-19.
Merujuk data siagacorona.semarangkota.go.id pada 30 Juni 2021 total kematian akibat Covid-19 di Semarang ada 4.026 kasus.
Sebelumnya, sepekan lalu pada 22 Juni 2021 angka kematian masih di angka 3.525 kasus.
Hal itu membuat petugas pemulasaran sepekan ini lebih bekerja keras.
Setiap harinya kini mereka melakukan pemulasaran jenazah Covid-19 hingga 25 jenazah.
"Ini luar biasa tiga minggu lalu yang meninggal karena Covid-19 paling banyak hanya empat jenazah dalam sehari.
Seminggu terakhir bisa mencapai minimal 15 paling banyak 25," ujar Ketua Kelompok Staf Medis Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP dr.Kariadi Semarang dr. Raden Panji Uva Utomo, MH., Sp. KF kepada Tribunjateng.com, Rabu (30/6/2021).
Akibat dari banyaknya jenazah Covid-19, kata dia, berimbas pada petugas yang kelelahan.
Dari kelelahan itu, diakuinya, ada beberapa petugas yang tertular Covid-19 sehingga harus melakukan isolasi.
"Dari personil yang terbatas itu memang semakin membikin personil mudah kelelahan.
Belum lagi harus melayani pemulasaran dari luar rumah sakit," katanya.
Dia menerangkan, total ada 22 petugas di ruang jenazah RSUP Kariadi, mereka dibagi menjadi empat shift.
Setiap jenazah covid-19 butuh waktu 2 jam untuk proses pemulasaran.
Semisal sehari 25 jenazah maka butuh waktu 50 jam untuk melakukan pemulasaran.
"Banyak petugas kami yang kelelahan.