Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

PSC -119 Satria Banyumas Masuk Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2021

Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2021 digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Republik Indonesia

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Humas Pemkab Banyumas
Bupati Banyumas, Achmad Husein saat presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021, dihadapan Tim Panel Independen secara virtual di Smart Room Graha Satria Purwokerto Rabu (7/7/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Inovasi aplikasi Public Safety Center (PSC) 119 yaitu Sistem Aplikasi Terpadu Rujukan, Informasi Kesehatan, dan Ambulans Gawat Darurat Kabupaten Banyumas (SATRIA) masuk Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2021.

Pemkab Banyumas akan bertekad masuk TOP 40.

Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2021 digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Republik Indonesia.

Bupati Banyumas, Achmad Husein melaksanakan tahapan presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021, dihadapan Tim Panel Independen secara virtual di Smart Room Graha Satria Purwokerto,  Rabu (7/7/2021).

Menurut Bupati Husein, inovasi PSC - 119 diciptakan mengingat sulitnya masyarakat mendapatkan layanan gawat darurat seperti kejadian kecelakaan lalu lintas, serangan jantung, stroke dan kejadian kegawatdaruratan lainnya. 

Kemudian sulitnya mendapatkan transportasi rujukan sehingga masyarakat menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum juga dikarenakan belum tersedianya layanan ambulance yang komprehensif. 

Sistem rujukan yang belum efektif memaksa masyarakat harus mencari Rumah Sakit yang masih tersedia tempat tidurnya, sehingga terjadilah perpindahan dari satu rumah sakit ke rumah Sakit lainnya (Tour Hospital). 

Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan angka kematian dan kecacatan akibat lambatnya respons time penanganan kegawatdaruratan.

Dari permasalahan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas mengembangkan inovasi berupa aplikasi PSC 119 - SATRIA yang awalnya berasal dari sebuah aplikasi rujukan SIJARIEMAS (Sistem Informasi Jejaring Rujukan Maternal dan Neonatal). 

Aplikasi ini awalnya hanya digunakan sebagai aplikasi rujukan ibu melahirkan dan anak menjadi aplikasi rujukan yang mencakup semua layanan kegawatdaruratan. 

"Aplikasi ini berbentuk aplikasi web dan android terintegrasi dalam satu aplikasi terpadu sistem rujukan.  Aplikasi PSC 119 - Satria ini sebagai solusi untuk mengatasi semua permasalahan di atas," ujar bupati kepada Tribunbanyumas.com, dalam rilis. 

Terlebih di masa Pandemi Covid 19, aplikasi ini memfasilitasi komunikasi dua arah antara perujuk dan rumah sakit rujukan, sehingga didapatkan manfaat rumah sakit rujukan lebih siap menerima rujukan.

Kemudian perujuk mengetahui penatalaksanaan stabilisasi yang disarankan dan perujuk langsung menuju rumah sakit rujukan yang siap menerima rujukan. 

Dengan adanya aplikasi PSC 119 - SATRIA terdapat perubahan yang cukup signifikan dengan respon time dari Rumah Sakit mengenai rujukan ibu dan anak maupun rujukan umum lebih cepat dan tepat.

Respon time penanganan kegawatdaruratan lain mengalami peningkatan, angka kematian ibu dan anak mengalami penurunan, serta angka kecacatan akibat kecelakaan dapat diturunkan. 

Dengan kata lain dampak dari aplikasi ini dapat meningkat angka harapan hidup masyarakat khususnya Kabupaten Banyumas. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto mengatakan inovasi PSC - 119 sudah pernah masuk Top 99 tahun 2019. 

Kali ini dengan pengembangan inovasi yaitu Adipati Mas kembali masuk di Top 99.

Sementara Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, dr Arif Sugiyono mengatakan pengembangan inovasi karena keterbatasan armada yang ada di Dinas Kesehatan sehingga tidak bisa menjangkau seluruh Kabupaten.

Sehingga melibatkan perlu melibatkan kader kesehatan desa dan ambulan desa untuk berkolaborasi. 

"Meskipun masyarakat awam, dengan pelatihan penanganan kegawatdaruratan, mereka tahu prosedur dan bisa memabantu dalam penanganan gawat darurat, sehingga dapat menekan kejadian kematian serta kecacatan akibat keterlambatan penanganan," katanya. 

Makruf Basuki Warga Desa RT 6 RW 2 Desa Ledung, Kecamatan Kembaran mengaku betul-betul tertolong oleh Aplikasi PSC - 119. 

Ditengah kesulitan mencari rumah sakit dan kepastian menunggu hasil PCR ia menghubungi keluarga untuk minta pertolongan.

"Ditengah kesulitan dan keputusasaan keponakan saya yang di Yogyakarta gooegling dan akhirnya menghubungi PSC 119, tidak terlalu lama saya mendapat telpon dari PSC 119 menanyakan kondisi saya.  Saya diminta untuk mengirimkan foto kopi KTP dan Kartu Askes tidak lama kemudian saya dijemput dan dibawa ke Rumah Sakit Islam.  Alhamdulilah saya sudah sehat," ungkapnya. (Tribunbanyumas/jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved