Berita Semarang
Banyak Permintaan Oksigen, Pedagang Terpaksa Minta Uang Jaminan Tabung
Meningkatnya kebutuhan tabung oksigen membuat sejumlah toko penyedia tabung oksigen ramai diburu pembeli.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Meningkatnya kebutuhan tabung oksigen sebab tingginya kasus Covid-19 di Kota Semarang membuat sejumlah toko penyedia tabung oksigen ramai diburu pembeli. Bahkan, tabung gas oksigen di toko-toko penyedia kebutuhan bengkel pun turut mengalami hal serupa hingga mengalami kelangkaan.
Hal itu di antaranya diakui Wawa (63) penjual kebutuhan bengkel di jalan Lugu Tengah, Semarang.
Wawa yang juga menyediakan tabung gas oksigen tersebut menyebut, gas oksigen di tokonya kini ramai diburu pembeli.
Menurutnya, lonjakan pembeli tabung gas oksigen isi ulang di tokonya terjadi hingga 100 persen setiap harinya.
"Sebelum banyak orang terkena Covid-19, penjualan biasa saja. Tapi sekarang saya juga melayani perorangan yang mencari gas oksigen, banyak permintaan untuk orang yang sakit. Dulu paling jual 5 gas oksigen isi ulang sehari, sekarang sampai 10 tabung. Hanya barangnya sekarang langka karena tidak ada tabungnya," kata Wawa saat ditemui tribunjateng.com di tokonya, Senin (12/7/2021).
Wawa melanjutkan, di tokonya sendiri menyediakan 120 tabung oksigen. Jika sebelumnya pembeli didominasi pelaku usaha bengkel, menurutnya, saat ini sebanyak 75 persen pembelinya adalah perorangan.
Ia mengatakan, banyak di antara warga berdatangan mencari gas oksigen tanpa menggunakan tabung. Hal itu membuatnya terpaksa meminta uang jaminan kepada pelanggan yang tak dikenal untuk mengantisipasi adanya pelanggan yang tidak bertanggungjawab.
"Sekarang pelanggan bengkel hanya 25 persennya saja karena bengkel habisnya lebih lama dibandingkan untuk orang sakit. Untuk pelanggan yang sudah kenal seperti bengkel, tidak saya mintai jaminan. Tapi untuk pembeli yang tidak dikenal, saya minta uang jaminan Rp 2 juta per/tabung. Pas sudah selesai tidak mengisi lagi, uangnya saya kembalikan. Di tempat lain mungkin ada yang menyediakan jasa sewa peminjaman tabung, kalau di tempat saya tidak karena sewa berisiko. Tabungnya harganya mahal," paparnya.
Wawa lantas menyebutkan, terkait harga tabung oksigen isi ulang di tokonya saat ini mengalami kenaikan sebesar 25 persen.
Hal itu sebab menurutnya, kelangkaan tabung gas oksigen dan tingginya permintaan membuat pedagang semakin kewalahan untuk mendapatkan gas oksigen sehingga terpaksa menaikkan harga isi ulang oksigen.
"Untuk mengisi tabung oksigen ini antreannya panjang karena berbarengan dengan rumah sakit yang banyak membutuhkan. Hari ini saja saya hanya dapat 5 tabung. Sabtu dan Minggu kemarin malah kosong, tidak ada. Jadi harganya naik sedikit, awalnya dulu untuk bengkel Rp 75 ribu per/tabung. Sekarang Rp 100 ribu per/tabung saya samaratakan dengan pembeli perorangan. Belinya juga jauh, di Banjardowo arah Sayung Demak sana," tukasnya. (*)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :
Presdir JNE Feriadi Soeprapto Beri Inspirasi Bisnis di Pesta Wirausaha Nasional 2023 |
![]() |
---|
Cerita Siti Suaedah ODGJ Semarang Hamil 8 Kali: Pernah Bacok Ayah Kandung hingga Suka Jalan-jalan |
![]() |
---|
Menhan Prabowo Subianto Berikan Bantuan 100 Motor Dinas Babinsa di Makodam IV/Diponegoro |
![]() |
---|
Nur Rohman Calon Anggota DPD RI Tak Tahu Penyebab Data Pendukungnya Berkurang Saat Masa Perbaikan |
![]() |
---|
Aset Tanah Milik TNI AL di Papandayan Diserobot Pengembang Perumahan, Ini Langkah Lanal Semarang |
![]() |
---|