Berita Pendidikan
Tedjo Mulyono, Kandidat Kuat Direktur Polines Semarang: Perkuat Link and Match dengan Dunia Kerja
Polines bakal dipimpin direktur baru. Dr Tedjo Mulyono menjadi kandidat terkuat Direktur Polines. Ada tiga tahapan yang harus dilalui kandidat.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Politeknik Negeri Semarang (Polines) bakal dipimpin direktur baru.
Dr Tedjo Mulyono menjadi kandidat terkuat Direktur Polines.
Ada tiga tahapan yang harus dilalui kandidat direktur.
Tahapan pertama penjaringan dosen yang dilakukan pada 29 April 2021.
Kemudian, tahapan kedua yakni penyaringan oleh senat pada 28 Juni 2021 kemarin.
Lalu, tahapan ketiga yakni pemilihan oleh senat bersama menteri pada Agustus 2021.
Baca juga: Virus Covid Varian Delta Ditemukan di Beberapa Kota di Jateng, Ganjar: Waspada Buat Kita
Baca juga: Berawal dari Kepedulian, Warga Solo Ini Bantu Warga yang Isolasi Mandiri, Beri Sembako Gratis
Baca juga: Penjual Jamu Rasakan Sakit Perut, Minta Tolong Numpang di Rumah Kawan, Tak Lama Kemudian Meninggal
Pada tahapan ketiga, diberi waktu 2-23 Agustus 2021 sesuai ketersediaan waktu menteri.
Pada tahapan kedua atau penyaringan oleh senat, Tedjo mendapatkan skor paling banyak yakni 17 suara.
Peringkat kedua yakni Totok Prasetyo 6 suara, sedangkan tiga kandidat lain tidak mendapatkan suara satu pun.
Selangkah lagi, kandidat yang lolos siap bersaing pada pemilihan yang dijadwalkan dilaksanakan pada Agustus 2021 mendatang.
"Saya tengah menyiapkan sejumlah progam kerja ke depan yang akan diterapkan jika terpilih," kata Tedjo, melalui pesan tertulis, Senin (12/7/2021).
Ia bertekad menyiapkan kampusnya siap menghadapi tantangan masa depan.
Serta meneruskan kerja direktur sebelumnya, Supriadi yang telah berhasil meningkatkan jaringan kerja sama dengan semua pihak.
Tedjo berkomitmen bekerjasama tidak hanya dengan perguruan tinggi, tetapi juga dengan perusahaan BUMN dan sejumlah industri ternama.
Kerja sama itu, tutur Tedjo, untuk menyiapkan para mahasiswa Polines setelah lulus mampu terserap bekerja di dunia industri di era revolusi industri 4.0 saat ini.
"Tidak hanya itu, sistem informasi terintergrasi ke semua layanan (e-smart kampus) dan e-industrial collaboration center juga disiapkan. Ini sebagai wujud kerja sama dengan industri dalam bentuk sistem informasi link and match dengan industri," jelasnya.
Tedjo mengatakan untuk progam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) juga akan menyelaraskan kurikulum dengan mitra industri, magang industri, teaching factory/industry, internship, expert lecture from industry, serta pembelajaran problem based learning.
Baca juga: PPKM Darurat, Puluhan Kendaraan Masuk Kudus Diputar Balik
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Selasa 13 Juli 2021, Gemini Jangan Menyakiti Diri Sendiri
Baca juga: Chord Kunci Gitar Tiada Lagi Tangisan Misha Omar
Karena itu, ia berharap institusi berorientasi menghasilkan kinerja lembaga dan lulusan yang unggul di bidangnya sesuai kebutuhan mitra industri dan masyarakat.
Pria asal Solo ini juga menegaskan, pelaksanakan dan pengembangan penelitian terapan inovatif dalam bidang teknologi dan bisnis harus berbasis pada kebutuhan industri dan masyarakat skala nasional dan internasional.
Hal ini ia buktikan selama memimpin Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Polines, hasil pemikirannya dan keterbukaanya terhadap tim-nya telah menelurkan berbagai karya berbasis teknologi.
Antara lain yang segera dipatenkan adalah Aplikasi Pemantau Curah Hujan berbasis IoT (Internet Of Thing) yang membantu para pengambil kebijakan dalam membangun bendungan dan mitigasi bencana.
"Kerja sama inovatif dengan pemangku kepentingan (stakeholders) baik nasional maupun internasional untuk meningkatkan mutu tridarma pendidikan tinggi vokasi juga penting dilakukan," kata lulusan S2 di UGM dan S3 di Undip tersebut.
Dia juga siap mengangkat Polines di tingkat nasional maupun Internasional terutama menjadi perguruan tinggi vokasi unggul, inovatif, berkarakter, beretika, dalam bidang teknologi.
Dengan berkelanjutan, pihaknya akan menerapkan cara-cara inovatif agar dapat mengembangkan produk-produk semisal pembelajaran, hasil pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, tata kelola, kerja sama yang inovatif.
Tedjo memiliki lima program kerja utama. Di antaranya mendorong penelitian selain untuk meningkatan kualitas dan relevansi lulusan serta pengabdian kepada masyarakat melalui hilirisasi teknologi inovatif.
Hilirisasi yang memiliki nilai manfaat bagi masyarakat dan industri dalam bidang teknologi dan bisnis.
Baca juga: Seusai Membunuh Tantenya karena Menolak Berhubungan, Siswa SMA Ini Pura-pura Kaget Temukan Jenazah
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 Halaman 143 145 146 147 148 149 150 Sikap Percaya Diri dan Toleransi
Baca juga: Sadarkah Penonton? Bos RCTI Ungkap Ternyata Ini Saingan Terberat Sinetron Ikatan Cinta
Tedjo juga berkomitmen untuk melakukan tata kelola kampus yang akuntabel, adil, penjaminan mutu, efisiensi, efektif, dan produktif menuju otonomi perguruan tinggi dan pengembangan kerja sama inovatif dengan pemangku kepentingan.
Pada Kelima program kerja utama yang dituangkan dalam visi-misi, Tedjo memiliki sub program kerja di antaranya meningkatkan kualitas dan kuantitas input mahasiswa.
Serta bekerjasama dengan SMK untuk menyelaraskan kurikulum pembelajaran dan pengembangan penerapan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.(