Berita Jawa Tengah
Virus Covid Varian Delta Ditemukan di Beberapa Kota di Jateng, Ganjar: Waspada Buat Kita
Varian baru Covid-19 yakni varian delta ternyata tak hanya ada di Kudus.
Penulis: m zaenal arifin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Varian baru Covid-19 yakni varian delta ternyata tak hanya ada di Kudus.
Varian baru ini juga ditemukan menjangkiti warga beberapa daerah di Jawa Tengah.
Hal tersebut dinyatakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (12/7/2021).
Ganjar menerangkan, sejumlah daerah yang mengirimkan sampel untuk uji genome sequencing, hasilnya menyatakan varian delta ada di sana.
Baca juga: Penjual Jamu Rasakan Sakit Perut, Minta Tolong Numpang di Rumah Kawan, Tak Lama Kemudian Meninggal
Baca juga: Seusai Membunuh Tantenya karena Menolak Berhubungan, Siswa SMA Ini Pura-pura Kaget Temukan Jenazah
Baca juga: Semakin Diperluas, Ini Dia 13 Titik Penyekatan Menuju Arah Kota Purwokerto
Baca juga: Chord Kunci Gitar Kuch Kuch Hota Hai
"Hampir seluruh sampel kemarin yang kita kumpulkan dari beberapa kabupaten/kota, ternyata hampir semuanya varian delta. Kalau sudah begini, ini alert buat kita untuk semakin waspada," kata Ganjar, dalam rilisnya.
Ganjar menerangkan, ada 106 sampel dari beberapa Kabupaten/Kota yang dites genome sequencing.
Dari jumlah itu, 95 sampel positif varian delta.
"Artinya ada 89,6 persen yang varian delta. Bahayanya lagi, varian ini juga menyerang anak-anak di bawah usia 17 tahun. Sebanyak 23 sampel varian delta adalah sampel anak-anak, sementara sisanya dewasa," ungkapnya.
Adapun daerah yang sampelnya menunjukkan varian delta diantaranya Kudus, Salatiga, Jepara, Grobogan, Magelang, Kota Magelang, Karanganyar dan Solo.
Rinciannya, dari 72 sampel asal Kudus, 62 diantaranya positif varian delta.
"Salatiga ada 6 yang dites, hasilnya 5 varian delta. Jepara ada tiga, semuanya varian delta. Grobogan dua sampel, semuanya varian delta. Magelang dua sampel, dua-duanya varian delta. Koa Magelang dan Karanganyar masing-masing tiga sampel, semuanya varian delta. Dan terakhir Solo dengan 16 sampel, semuanya varian delta," jelasnya.
Baca juga: PPKM Darurat, Puluhan Kendaraan Masuk Kudus Diputar Balik
Baca juga: Dilarang Olga Dompleng Namanya, Billy Syahputra Ungkap Alasan Sang Kakak Bolehkan Syuting
Artinya, persentase varian delta di Jateng lanjut Ganjar cukup tinggi.
Hal itulah yang diduga menjadi penyebab tingginya angka penularan kasus di Jateng akhir-akhir ini.
"Maka pergerakan masyarakat harus dikurangi. Masyarakat harus lebih tahu soal ini. Memang tidak enak, tidak nyaman. Tapi kita harus melakukan itu, sebab kalau tidak, ini akan membahayakan semuanya," tegasnya.
Parcel Lebaran 2023 Dilaunching, KPw BI Jateng: Bagian Tingkatkan Penjualan Produk UMKM |
![]() |
---|
Syahrul Yasin Limpo Mendukung, Imbauan Wagub Jateng Agar Petani Tidak Jual Lahan ke Pengembang |
![]() |
---|
Mentan Syahrul Yasin Limpo Ikut Panen Raya Bawang Merah di Brebes, 175 Ton Dikirim ke Jakarta |
![]() |
---|
Ini Update Penanganan Detour Juwana 1A pada 1 Maret 2023 |
![]() |
---|
Nasib Ribuan Guru Lolos PPPK Berstatus P1 di Jateng Belum Jelas, Terkatung-katung Jadi Pengangguran |
![]() |
---|