Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Cerita Pemuda Sragen Kumpulkan Donasi, Belikan Makanan di Warung untuk Warga Isolasi Mandiri

Kasus penularan covid-19 di Sragen yang belum mereda dan banyak rumah sakit yang penuh, memaksa banyak warga melakukan isolasi mandiri.

Editor: m nur huda
TribunSolo.com/Dok. Tatag
Paket makanan yang diletakkan di pagar pasien isoman yang diberikan secara gratis oleh pemuda Dapur Umum Sragen, Senin (12/7/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Kasus penularan covid-19 di Sragen yang belum mereda dan banyak rumah sakit yang penuh, memaksa banyak warga melakukan isolasi mandiri.

Di tengah situasi ini, para pemuda di Kabupaten Sragen tergerak melakukan aksi membantu sesama.

Sekumpulan pemuda tergabung dalam Dapur Umum Sragen, yang diketuai Panglipuring Tyas Titra A atau Tatag membuat gerakan bersama.

Mereka membuka donasi kemudian membelikan makanan diberikan kepada warga yang tengah menjalani isolasi mandiri.

"Yang isoman memang kondisinya tidak bisa keluar, ada yang bisa masak sendiri, ada yang sakit, ada yang tidak bisa apa-apa, kita melihat itu kok kasihan," jelasnya sebagaimana dikutip dari TribunSolo.com, Senin (12/7/2021).

Menurut Tatag, dengan pemberlakuan kebijakam PPKM Darurat, yang semakin terbatasnya mobilitas masyarakat.

Selain itu, Tatag juga melihat banyaknya warung, yang terpaksa tutup, terimbas PPKM.

"Konsepnya kita tidak masak sendiri, makanannya kita beli dari warung, yang juga terdampak pandemi ini," katanya.

"Kita beli dari warung-warung dibikin paket, satu paketnya Rp 15 ribu isinya nasi, telur atau ayam, sayur, buah. Kemudian minumnya teh hangat atau jahe anget, pokoknya makanan yang sehat," paparnya.

Baca juga: Fokus: Ribut Lagi, Kali Ini Vaksinasi Berbayar

Baca juga: Masih Buka Saat PPKM Darurat, 5 Salon & Spa di Yogyakarta Disegel Aparat

Baca juga: Sepi Job Manggung karena Pandemi, Biduan Jatim Ini Banting Setir Jualan Jenang & Sayur Lodeh

Pemilik warung sekalian mengantar makanan, ke alamat pasien yang menjalani isolasi mandiri.

"Kita juga ingatkan kepada pemilik warungnya, saat mengantar diusahakan tanpa kontak fisik dengan pasiennya, biasanya ditaruh di depan rumah, atau di pagar rumah," terangnya.

Kegiatan Dapur Umum Sragen baru berjalan satu hari, dan hari ini sudah ada lebih dari 100 pasien isoman yang mendaftar.

Pasien isoman akan diberikan makanan secara gratis, hingga dinyatakan sembuh.

Saat ini, sudah ada 7 warung yang sudah bergabung, yang berasal dari Sragen Kota, Sambirejo, hingga Tanon.

Syarat Dapat Makanan Gratis:

Bagi pasien isoman di Kabupaten Sragen, berikut cara mendapatkan makanan gratis dari Dapur Umum Sragen.

1. Daftar melalui WA di nomor 089 658 969 777

2. Sertakan data diri, berupa : Nama, Alamat, Jumlah Orang Isoman, Shareloc/ancer-ancer, Nomor Handphone yang bisa dihubungi saat pengiriman.

3. Setiap harinya pendaftaran dibuka hingga pukul 17.00 WIB, yang kemudian datanya direkap, untuk pengantaran esok harinya.

4. Makanan akan diantar sehari 2 kali, pada pukul 10.00 Dan 16.00 WIB.

Selain itu, bagi warung yang ingin bergabung, dapat menghubungi Tatag ke nomor 0878 3676 6777.

Selain itu, bagi warung yang ingin bergabung, dapat menghubungi Ketua Dapur Umum Sragen, Panglipuring Tyas Titra A atau Tatag ke nomor 0878 3676 6777.

Dapur Umum Sragen juga membuka donasi.

Bagi masyarakat yang ingin donasi, bisa mentransfer uang ke nomor rekening berikut :

- Bank Mandiri 90000 12 354 354
- Bank BCA 3920361039
- Bank BNI 3322001112

Atas nama Subhan Nuriza.

Untuk donasi diharapkan menambah angka 1 di digit terakhir, misal donasi Rp. 100.000, ketik Rp 100.001.

Kisah Petugas Pemakaman

Sementara itu, di tengah balutan APD yang pengap dan membuat badan mudah berkeringat, relawan pemulasaran jenazah di Sragen ternyata masih minim perhatian.

Pasalnya pekerjaan mereka kini semakin meningkat seiring dengan naiknya angka kematian Covid 19.

Bahkan, baru-baru ini dikabarkan bahwa untuk memakamkan jenazah haruslah mengantre, demi menaati protokolkesehatan.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menemui perwakilan relawan pemulasaraan jenazah di Pendapa Bupati, Sabtu (10/7/2021).

Dalam forum tersebut, Bupati menyebutkan jika ada anggaran untuk proses pemakaman dari pemerintah, yang juga diberikan kepada relawan yang bertugas.

"Tapi, ada sebagian dari relawan mengatakan tidak ingin mengambil itu, karena kami ini relawan," ujar Yuni, kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/7/2021).

Atas sikap relawan tersebut, Bupati Yuni mengucapkan terimakasihnya.

"Walaupun negara sudah menyiapkan, itu sudah menjadi hal sebenarnya untuk diambil, kami sungguh sangat berterimakasih," kata Yuni.

Meski begitu, sebagai gantinya, Pemkab Sragen akan mempergunakan insentif tersebut, untuk dibelikan keperluan pemulasaraan jenazah.

"Selama ini, mereka juga mengalami kesulitan dalam hal alat, ada keluhan, mereka meminjam cangkul dari warga, tidak diperbolehkan," jelasnya.

"Sebagai gantinya, kami mempersilahkan relawan untuk mengajukan proposal, apasih yang dibutuhkan, seperti alat kerja, cangkul, sepatu, kalau APD pasti kita sediakan," tambahnya.

Selain itu, banyak dari relawan yang belum menerima vaksin covid-19.

"Kita suruh Senin kumpulkan data, Selasa langsung kita vaksin," singkatnya.

Dengan sikap bijak para relawan, dapat menjadi edukasi bagi masyarakat, jika relawan yang bertugas tidak serta merta mencari keuntungan pribadi.

"Ini juga termasuk edukasi kepada masyarakat, bahwa relawan ini bukan berarti untung, masyarakat harus tetap bijak, mari kita sama-sama gotong royong," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kisah Pemuda Sragen : Hati Tersentuh, Buka Donasi & Belikan Makanan untuk Warga yang Isolasi Mandiri

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved