Berita Internasional
Mantan Presiden Divonis Penjara, Kerusuhan Pecah di Afrika Selatan, Lebih dari 70 Warga Meninggal
Kerusuhan hingga penjarahan yang terjadi di Afrika Selatan selama beberapa hari terakhir telah merenggut puluhan korban jiwa.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Kerusuhan hingga penjarahan yang terjadi di Afrika Selatan selama beberapa hari terakhir telah merenggut puluhan korban jiwa.
Dari informasi yang dihimpun, kerusuhan yang terjadi sejak Kamis (8/7/2021) pekan lalu tersebut semakin memanas dan hingga Rabu (14/7/2021) mengakibatkan 72 orang meninggal.
Kerusuhan itu dipicu oleh protes penahanan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma yang dijatuhi hukuman 15 bulan penjara.
Zuma menolak untuk mematuhi perintah pengadilan bersaksi pada penyelidikan tuduhan korupsi ketika dia menjadi presiden.
Baca juga: Kecelakaan Maut Bus Meledak dan Terjun ke Jurang, 13 Penumpang Meninggal
Baca juga: Selebgram Sophia Cheung Meninggal Jatuh saat Berfoto di Air Terjun Tsing Dai
Baca juga: Emosi di Ruang Sidang DPRD, Anggota Fraksi PAN Marah-Marah hingga Buka Baju
Baca juga: Ganjar Pranowo Sudah Bicara Skenario Perpanjangan PPKM Darurat 6 Minggu di Jateng
Kekacauan itu terjadi di berbagai provinsi, sedangkan jumlah kematian terbanyak berada di dua provinsi yakni Gauteng dan KwaZulu-Natal.
Ribuan orang merusak dan menjarah toko eletronik, pakaian, tempat makanan dan tempat-tempat lain.
Korban meninggal kebanyakan karena terinjak saat penjarahan toko-toko seusai polisi dan militer menembakkan granat kejut dan peluru karet untuk menghentikan kerusuhan.
Kepolisian menyatakan terdapat 27 kematian di provinsi Kwazulu dan 45 kematian di Provinsi Gauteng.
Kematian lain diduga karena ledakan saat orang berusaha membobol mesin ATM dan kasus lain akibat penembakan.
Lebih dari 1.200 orang ditangkap sejak kekacauan itu dimulai.
Kekacauan itu akhirnya menyebabkan darurat pangan dan bahan bakar.
Jacob Zuma sendiri adalah Presiden Afrika Selatan yang menjabat dari 2009-2018.
Hukuman terhadap Zuma memicu situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Afrika Selatan lantaran tidak ada mantan presiden dipenjara sebelumnya.
Zuma mengatakan bahwa dirinya adalah korban konspirasi politik.
Pengusaha dituduh berkonspirasi dengan politisi untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan ketika dirinya menjabat. (*)
Baca juga: Gudang Penimbunan Obat Covid-19 Disegel, Pemilik: Harga Sudah di Atas HET dari Suplier di Semarang
Baca juga: Marshanda Bangga meski Disebut Gila dan Tersesat, Ini Alasannya
Baca juga: Hotline Semarang : Apakah Benar Jalur Masuk Kota Semarang Ditutup?
Baca juga: Kisah Para Supir Ambulans Jadi Saksi Banyak Pasien Ditolak Rumah Sakit Hingga Meninggal di Kendaraan