Berita Pekalongan
Beredar Pesan Berantai Ajakan Aksi Tolak PPKM Darurat di Pekalongan, Polisi: Itu Hoaks
Beberapa hari ini beredar di Kabupaten dan Kota Pekalongan seruan aksi penolakan PPKM darurat. Polisi meamstikan itu hoaks.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Beberapa hari ini beredar di Kabupaten dan Kota Pekalongan seruan aksi penolakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang disebarkan melalui grup WhatsApp.
Di Kabupaten Pekalongan, seruan itu berisi ajakan kepada para pedagang di wilayah Kabupaten Pekalongan yang terdampak untuk bergabung turun ke jalan menolak kebijakan PPKM Darurat.
Tema yang diangkat: 'Kajen melawan, aksi para pedagang'
Pelaksanaan aksi ini rencananya akan dilakukan pada Sabtu (17/7/2021) pukul 19.00 WIB dengan titik kumpul di depan Kantor KPU Kabupaten Pekalongan dan dilanjutkan aksi long march ke gedung DPRD Kabupaten Pekalongan.
"Saya pastikan pesan berantai yang beredar di media sosial dan grup Whatsapp terkait seruan aksi menolak PPKM Darurat di Kabupaten Pekalongan adalah tidak benar alias hoaks. Saat ini, kami masih menyelidiki siapakah pembuat pertama pesan hoaks tersebut," kata Kapolres Pekalongan AKBP Darno, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Paula Verhoeven Peringatkan Baim Wong Soal Nama Anak Kedua
Baca juga: Pelajar SD Curhat Ayahnya Tak Bisa Bekerja karena PPKM, Ganjar Pranowo Langsung Kirim Bantuan
Baca juga: Lazismu Gandeng Komunitas Kangen Water Bantu Pasien Covid-19 dan Nakes
Pihaknya menjelaskan, masyarakat Kabupaten Pekalongan adalah orang yang teredukasi dan cinta damai.
"Saya malah khawatir ada pihak luar yang memanfaatkannya hal ini," jelasnya.
AKBP Darno mengungkapkan tim siber akan terus melakukan patroli siber terkait konten hoaks tersebut.
Pihaknya menegaskan, akan menindaklanjuti oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan isu atau informasi tidak benar (hoaks).
"Kami meminta kepada semua pihak terutama pengguna media sosial agar lebih bijak dalam menyebarkan berita. Untuk itu setiap informasi sebaiknya disaring dulu dan cek kebenarannya, sebelum di sharing," tuturnya.
Sementara itu, untuk di Kota Pekalongan sendiri ajakan serupa juga ada yang disebut dilakukan Kamis (15/7/2021) dan Jumat (16/7/2021).
Seruan aksi pedagang pada hari Kamis (15/7/2021) tertulis
'PEKALONGAN MELAWAN'
SERUAN AKSI PEDAGANG
wes ruwet tulong ojo di gawe ruwet maneh. KAMI LELAH !
Kamis mlm Jum'at 20.00 WIB.
TITIK KUMPUL PASAR BANYURIP TUJUAN GEDUNG DPR
#NO RASIS #SOLAWAT BERSAMA & DOA BERSAMA #PROTOKOL KESEHATAN #TOLAK PPKM DARURAT
Namun saat Tribunjateng.com mengecek lokasi pada tadi malam tidak ada aksi dari pedagang terkait hal itu.
Di lokasi petugas gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Kejaksaan berada di sekitar Pasar Banyurip untuk memberikan imbauan terkait PPKM darurat.
Lalu, untuk pada hari Jumat sendiri seruan aksi bertuliskan: "PEKALONGAN BERGERAK..!!
#tolakPPKMdarurat, Pasar Banyurip pukul 13.00 WIB."
Kapolres Pekalongan Kota AKBP M Irwan Susanto mengatakan, bahwa seruan yang beredar di grup WhatsApp itu tidak benar atau hoaks
"Kami memang memantau kegiatan di mana ada aksi provokatif melalui media sosial. Di mana aksi tersebut tentunya kita dalami secara detail dan melakukan kegiatan pencarian informasi serta data," kata Kapolres Pekalongan Kota AKBP M Irwan Susanto.
Baca juga: Alumni UIN Walisongo Semarang Gelar Donasi Peduli Nakes
Baca juga: Bupati Kudus HM Hartopo Sebut Masih Ada Pengusaha yang Keberatan Pekerjakan 50 Persen Karyawannya
Pihaknya menjelaskan, bahwa pedagang di Pasar Banyurip tidak ikut-ikutan dalam hal ini dan bahkan warga sekitar patuh mengenai PPKM darurat.
"Warga sekitar dan pedagang di Pasar Banyurip menyatakan tidak ikut-ikutan. Warga malah menjaga stabilitas kondusifitas di sekitar Pasar Banyurip," jelasnya. (*)