Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PPKM Darurat

BERITA LENGKAP : Kasus Positif Covid-19 Pecah Rekor Lagi

Kasus harian positif Covid-19 di Indonesia setiap harinya terus memecahkan rekor. Kamis (15/7) kemarin kasus baru mencapai 56.757

BIJU BORO / AFP
Staf ambulans beristirahat di bangku setelah bertugas menangani jenazah covid-19 di sebuah krematorium di Guwahati, baru-baru ini. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Kasus harian positif Covid-19 di Indonesia setiap harinya terus memecahkan rekor. Kamis (15/7) kemarin kasus baru mencapai 56.757, memecahkan rekor hari sebelumnya sebanyak 54.517 kasus per hari.

Tsunami kasus corona yang melanda Indonesia saat ini tak lepas dari peran varian delta yang begitu cepat menyebar dan menjangkiti warga.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, kondisi saat ini berbeda dengan masa PSBB dan PPKM mikro. Kini hampir semua wilayah di Jawa didominasi oleh virus Corona varian Delta.

"Anda bisa lihat PSBB 1, PSBB 2, PPKM kabupaten/kota, PPKM mikro, semua relatif sebenarnya naik tetapi masih terkendali. Tetapi begitu masuk varian Delta, peningkatan kasus Covid-19 didominasi oleh varian Delta,” kata Luhut dalam siaran persnya, Kamis (15/7).

Luhut mengatakan, pemerintah sudah merancang strategi penanganan Covid-19 jika menghadapi skenario terburuk penambahan kasus hingga 100 ribu kasus per hari. Berbagai sarana dan prasarana disiapkan sedini mungkin sebelum kemungkinan terburuk itu terjadi.

Mulai dari oksigen, kesiapan tempat tidur, hingga fasilitas bagi warga yang menjalani isolasi mandiri. Meski demikian, pemerintah tak berharap Indonesia mengalami skenario terburuk itu. "Kita tidak berharap sampai ke 100 ribu, tapi itu pun kami sudah rancang sekarang kalau sampai terjadi ke sana," kata Luhut.

Luhut menyampaikan pemerintah akan menjalankan skenario 60 ribu kasus sehari dalam waktu dekat. Ia pun memaparkan respons kesehatan yang saat ini dijalankan dengan skenario 60 ribu orang terinfeksi dalam sehari.

Di antaranya pemerintah sudah menyiapkan rumah sakit untuk menghadapi lonjakan jumlah pasien. Pemerintah juga meminta setiap rumah sakit mengalokasikan 40 persen tempat tidurnya untuk pasien Covid-19.

Selain itu pemerintah juga mengubah sejumlah gedung, seperti rumah susun, menjadi rumah sakit darurat. Pemerintah juga akan menggunakan seluruh fasilitas kesehatan TNI-Polri untuk merawat pasien Covid-19.

Pemerintah juga sudah memerintahkan TNI-Polri mendirikan rumah sakit lapangan. Pemerintah pun meminta gedung-gedung pemerintahan digunakan untuk pusat isolasi. Berbagai kantor pemerintah dialihkan menjadi tempat isolasi dan RS Darurat Covid-19, seperti Asrama Haji Pondok Gede.

Luhut mengatakan, setiap kementerian dan lembaga diperintahkan Presiden Jokowi menyiapkan tempat isolasi pasien Covid-19.

Ini untuk mengantisipasi jumlah pasien yang makin melonjak. "Presiden perintahkan semua kementerian/lembaga harus punya masing-masing tempat isolasi sendiri (untuk pasien gejala) yang ringan sehingga tidak membebani lagi ke pusat," ujarnya.

Sejauh ini, kata Luhut, penambahan tempat tidur mencapai 40 persen. Penambahan ini dengan mengalihkan fungsi sejumlah rusun hingga bantuan layanan kesehatan dari TNI-Polri.

"Rusun Nagrak kita konvensi jadi RS, kemudian Asrama Haji Pondok Gede 900 tempat tidur, Gedung Arafah (Kemenag), RS Tanjung Duren dengan 500 tempat tidur," urainya.

"Peningkatan kapasitas RS dan pelayanan kesehatan TNI-Polri dengan penambahan 2 ribu tempat tidur di Jawa-Bali," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved