Berita Viral
Keluarga Gotong Jenazah Covid-19 dari RS: Istri Saya Tak di PCR Tapi Dimakamkan dengan Protokol
Pengambilan paksa jenazah terduga covid-19 oleh keluarga kembali terjadi meski pandemi sudah melanda lebih dari satu tahun.
TRIBUNJATENG.COM, KUPANG - Pengambilan paksa jenazah terduga covid-19 oleh keluarga kembali terjadi meski pandemi sudah melanda lebih dari satu tahun.
Peristiwa semacam ini kembali viral dan menjadi perhatian warganet.
Viral di media sosial mengenai video yang memperlihatkan sejumlah orang menggotong jenazah pasien yang diduga meninggal karena Covid-19.
Sekelompok orang itu diketahui menggotong jenazah dari Rumah Sakit Umum Siloam Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari video yang berdurasi 16 detik itu.
Baca juga: Dekat Dengan Indonesia, Brunei Jadi Negara Kasus Covid-19 Terendah di Asia, Berikut Kebijakan Mereka
Baca juga: Arti Mimpi Membeli Mobil, Ada Empat Penafsiran Berbeda, Mobil Bekas Pertanda Kurang Baik
Baca juga: Perpanjangan PPKM Darurat Belum Pasti, Luhut: Keputusan Itu Masih Dievaluasi, Pengumuman 2 Hari Lagi
Ada pun Jenazah itu merupakan seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Air Mata, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, NTT.
Sementara itu, Kapolsek Kelapa Lima, Kompol Sepuh Siregar membenarkan atas kejadian yang ada dalam video tersebut.
"Betul, kejadiannya tadi pagi di RSU Siloam. Pasiennya meninggal akibat Covid-19, tapi keluarga tidak percaya. Menurut keluarga meninggal karena sakit gula," ungkap Siregar.
Menurut Siregar, ia sempat mendatangi rumah duka dan memberikan pemahaman tentang protokol kesehatan, tetapi ditolak keluarga.
"Tadi jenazah almarhumah sudah dimakamkan di pekuburan umum Batukadera," ujar Siregar.
Begitu pun Ketua RT 07/RW 03, Kelurahan Airmata, Farid Belajam, juga membenarkan adanya peristiwa itu saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/7/2021) malam.
"Betul itu warga saya," kata Farid.
Menurutnya, keluarga tidak terima pasien tersebut divonis meninggal akibat Covid-19.
Lantas, keluarga memaksa menggotong jenazah itu untuk dibawa dan dimakamkan di pekuburan umum Batukadera, yang berada tak jauh dari rumah almarhumah.
"Jenazah almarhumah, sudah dimakamkan tadi siang sekitar pukul 11.30 Wita," ungkap Farid.
Ia menyatakan, dirinya menerima kabar kematian almarhumah sekitar pukul 03.30 Wita.
Sehingga, ia kemudian meminta warga dan tetangga terdekat untuk membersihkan rumah duka agar jenazah almarhumah bisa disemayamkan.
Keluarga dan warga sekitar mendapat informasi dari RSU Siloam sekitar pukul 05.30 Wita, mendapat kabar bahwa jenazah akan dimakamkan dengan protokol Covid-19 di pekuburan umum Fatukoa.
Kemudian keluarga yang tak terima, beramai-ramai mendatangi rumah sakit untuk mendengar penjelasan dari RSU Siloam.
“Saya bertemu dengan suami almarhumah dan ia mengatakan, istrinya tidak di-swab PCR, namun mau dikuburkan secara Covid-19," ungkap Farid.
Kendati demikian, ia juga sempat menenangkan keluarga.
Namun, tidak bisa karena begitu banyak anggota keluarga yang memaksa jenazah dipulangkan.
Aparat kepolisian yang saat itu berada di rumah sakit juga tak bisa membendung keluarga jenazah.
Jenazah akhirnya digotong menuju rumah duka untuk disemayamkan.
Baca juga: Viral Video Mantan Wakil Ketua DPRD Berlumuran Darah Mengaku Ditusuk Petugas PPKM, Berikut Faktanya
Baca juga: Di Tengah PPKM Darurat Perusahaan di Semarang Ini Bagi-bagi 6000 Kantong Beras untuk Warga Terdampak
Baca juga: Dua Putra Maldini Bertarung Dalam Uji Coba, AC Milan Menang Telak 6-0
Baca juga: Kode Redeem FF Minggu 18 Juli 2021, Terbaru dan Belum Digunakan Hari Ini
Farid mengatakan, ia bersama tim gugus tugas penanganan Covid-19 dan lurah setempat mendatangi rumah duka untuk memberi pemahaman kepada keluarga.
Namun, keluarga bersikeras almarhumah bukan meninggal karena Covid-19.
"Menurut keluarga, almarhumah dirawat selama dua hari di RSU Siloam karena sakit gula serta gondok," ungkap Farid.
Farid mengatakan, petugas kepolisian dari Polsek Kelapa Lima, dari gugus tugas termasuk dari kelurahan diusir pihak keluarga, sehingga mereka kewalahan.
"Setelah semua petugas pergi, keluarga lalu memandikan jenazah dan dikuburkan di tempat pekuburan khusus muslim di Batukadera," ungkapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Digotong Langsung dari RS, Keluarga Tolak Jenazah Dinyatakan Meninggal Akibat Covid-19"