Berita Semarang
Cerita Driver Ojol Semarang saat Kirim Pesanan Warga Jalani Isolasi Mandiri: Banyak yang Ndableg
Seorang ojek online (ojol) Setibudi (36) mengaku setiap hari was-was saat melakoni pekerjannya.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang ojek online (ojol) Setibudi (36) mengaku setiap hari was-was saat melakoni pekerjannya.
Pasalnya di tengah kasus Covid-19 yang tengah melonjak, banyak konsumennya adalah orang terpapar Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Hampir setiap hari selalu dapat layanan pesan antar baik makanan maupun barang dari orang isoman," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Senin (19/7/2021).
Mirisnya, para pemesan layanan pesan antar itu tak menyebutkan kalau sedang jalani isolasi mandiri.
Dia baru mengetahui orang yang sedang isoman saat tiba di lokasi pemesan.
Di antaranya ketika pemesan tak mau menemuinya lalu membayar dengan layanan uang digital.
Barang pesanan diminta untuk digantungkan di pagar.
"Ketika barang sampai baru ngaku sedang isoman," terangnya.
Selanjutnya tahu orang itu sedang isoman ketika diberitahu warga sekitar.
Menurutnya, banyak para pemesan isoman yang ndableg yang tetap menemuinya padahal sedang terpapar Covid-19.
Pemesan menemuinya untuk membayar uang secara tunai.
"Banyak yang ndableg sehingga kadang bikin takut tertular," terangnya.
Selain pemesan dari orang isoman, adakalanya pemesan berasal dari kerabat atau teman orang tersebut.
Mereka sengaja memesan untuk orang isoman.
"Pemesan ini biasanya jujur langsung bilang dari awal kalau makanan untuk orang isoman jadi saya bisa hati-hati," terang warga Pendrikan Kidul itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/ojek-online-menggunakna-gps-pada-ponsel-saat-berke.jpg)