Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

DKPPP Kota Tegal Ajarkan Cara Cek Organ Dalam Sapi, Begini Caranya 

Petugas DKPPP Kota Tegal, drh Sri Kristiyani, pertama menjelaskan cara mengecek limpa sapi agar terhindar dari penyakit radang limpa atau Anthrax

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal, mengedukasi masyarakat cara mengecek kelayakan konsumsi organ dalam hewan kurban, khususnya sapi. 

Ada lima bagian organ dalam sapi yang menjadi perhatian, yaitu hati, limpa, paru-paru, jantung, dan ginjal. 

Edukasi tersebut disampaikan kepada panitia kurban di Masjid Jami Rohmatulloh, Kelurahan Debonglor, Kota Tegal.

Petugas DKPPP Kota Tegal, drh Sri Kristiyani, pertama menjelaskan cara mengecek limpa sapi agar terhindar dari penyakit radang limpa atau Anthrax. 

Ia menjelaskan, limpa diletakkan pada posisi yang datar.

Kemudian bagian tengah limpa diiris secara horizontal. 

Menurut Kristin, jika bekas irisan tidak membengkak maka limpa sapi tersebut tidak terkena radang limpa.

Namun jika bekas irisan itu menganga dan membengkak, sapi tersebut terkena radang limpa.

"Jadi ini untuk menghindari radang limpa atau yang sering kita sebut anthrax," katanya kepada panitia kurban Masjid Jami Rohmatulloh Debonglor, Kota Tegal, Selasa (20/7/2021). 

Setelah itu, panitia kurban dijelaskan cara mengecek hati sapi mengandung cacing pita atau tidak.

Kristin mengatakan, cara mengeceknya yaitu dengan menyayat bagian hati sapi secara melintang atau menyamping.

Bagian yang disayat adalah bagian hati yang datar atau rata. 

Setelah disayat, maka akan diketahui ada cacing pita atau tidak.

Ia mengatakan, cacing pita tersebut memiliki bentuk yang pipih. 

"Kalau diiris melintang langsung kelihatan. Cacingnya berbentuk pipih," ujarnya. 

Kristin juga menjelaskan, hati sapi yang mengandung cacing pita tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat. 

Karena ada zat yang dapat menimbulkan sakit perut atau diare. 

"Walaupun cacing itu sudah mati setelah direbus atau digoreng. Dia masih mengeluarkan zat. Zat itu yang bisa mempengaruhi saluran pencernaan, bisa diare atau sakit perut," jelasnya.

Kristin mengatakan, untuk mengecek paru-paru sapi, masyarakat hanya perlu memotong sedikit bagian ujungnya.

Kemudian dimasukkan ke dalam air yang sudah disiapkan di gelas plastik. 

Jika potongan paru-paru itu mengapung, bagian tersebut artinya bagus dan aman dikonsumsi. 

Berbeda jika tenggelam, itu tidak layak dikonsumsi. 

"Paru-paru normal biasanya terisi alveoli. Jadi kalau rongga udaranya dipotong dan dimasukkan ke dalam air, maka akan terapung. Kalau tenggelam biasanya paru-paru itu rusak. Salah satunya bisa diakibatkan karena pneumonia atau radang paru-paru," ungkapnya.

Kemudian untuk mengecek jantung sapi mengandung cacing pita atau tidak, masyarakat harus memotong dan melihat bagian dalamnya. 

Jika ditemukan, masyarakat hanya perlu membuang cacing pita tersebut. 

Jantung sapi tersebut masih dapat dikonsumsi asalkan dimasak secara matang.

Sementara jika ditemukan cacing pita pada ginjal sapi, masyarakat hanya perlu membuang bagian yang rusak.

Bagian yang bagus masih bisa dikonsumsi. 

"Masih bisa dikonsumsi (red, ginjal sapi). Asalkan ginjal yang rusak atau mengandung cacing sudah dipisahkan atau dibuang," jelasnya. (fba)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved