Berita Regional
Cerita 3 Bocah Positif Covid-19 Isolasi Mandiri di Rumah, Ibu Meninggal & Ayah Dirawat di RS
Akibat terpapar virus corona covid-19, tiaga bocah terpaksa menjalani isolasi mandiri di rumahnya tanpa didampingi orangtua.
TRIBUNJATENG.COM, MALANG - Akibat terpapar virus corona covid-19, tiaga bocah terpaksa menjalani isolasi mandiri di rumahnya tanpa didampingi orangtua.
Rumah tiga bocah untuk isolasi mandiri tersebut berada di RT05/RW03, Perumahan Puskopad, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, tanpa kedua orang tuanya.
Pasalnya, ibu dari ketiga anak tersebut yang berinisial IKW (50), telah meninggal dunia.
Sedangkan sang ayah yang berinisial SB (52), sedang menjalani perawatan di RSUD Kota Malang hingga saat ini.
Ketua RT 05 Perumahan Puskopad, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Pudjo Lestari, menjelaskan awal mula satu keluarga itu terpapar Covid 19.
"Kejadian awal bermula pada Sabtu (3/7/2021), SB merasakan gejala Covid-19. Kemudian, berinisiatif untuk melakukan tes swab dan hasilnya positif," ujarnya, Selasa (20/7/2021).
Lalu pada Senin (5/7/2021), pihak Fasyankes setempat melakukan tracing pada SB, IKW dan tiga anaknya yang berinisial SA, KH dan MA.
"Hasilnya, lima orang ini dinyatakan positif Covid 19. Untuk SA ini, anak sulung dan merupakan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Sehingga, anak kedua berinisial KH yang masih SMP, merawat kakaknya itu dan sang adik yang masih kelas 5 SD," tambahnya.
Selama beberapa hari, mereka menjalani isoman.
Namun, kondisi SB memburuk karena memiliki komorbid, sehingga Rabu (7/7/2021) dilarikan ke RSUD Kota Malang untuk menjalani perawatan.
"Kondisi IKW juga ikut memburuk sejak Senin (5/7/2021), dan telah mendapatkan penanganan dari puskesmas seperti oksigen, infus dan sebagainya. Karena mau dipindahkan ke RS kesulitan, karena saat itu overload," jujurnya.
Lalu, tepatnya pada Minggu (11/7/2021), IKW mendapatkan kamar di RSUD Kota Malang.
Namun setelah tujuh hari dirawat, IKW meninggal dunia.
Mengetahui adanya kejadian itu, warga setempat membantu ketiga anak tersebut menjalani isoman.
"Mereka (tiga anak) pintar, bisa masak nasi sendiri dan warga di sini bergantian membantu, memberikan lauk dan sayuran untuk pagi, siang dan sore. Ada juga saudaranya datang, untuk memberikan support dan makanan juga," jelasnya.