Berita Semarang
Merekam Aktifitas Kemanusiaan Relawan di Kota Semarang, Siapkan Sarapan Untuk Warga Isolasi Mandiri
Mereka merupakan gabungan para relawan dari berbagai komunitas, yang tengah menyiapkan masakan untuk sarapan sejumlah warga Kota Semarang yang sedang
Penulis: budi susanto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Waktu menunjukan pukul 02.30 WIB lebih, namun sejumlah orang yang ada di areal gedung SMK Pandanaran Kota Semarang masih sibuk meracik masakan.
Spanduk bertuliskan “Dapur Umum Darurat Covid-19, Dokompak Peduli dan Berbagi”, terpampang jelas di tengah kesibukan di areal gedung sekolah tersebut.
Mereka merupakan gabungan para relawan dari berbagai komunitas, yang tengah menyiapkan masakan untuk sarapan sejumlah warga Kota Semarang yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Dalam kegiatan sosial itu, para relawan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk kempersipakan konsumsi bagi warga yang melaksanakan isolasi mandiri.
Selain menyiapkan masakan, dan mengemasnya ke dalam box. Beberapa juga ditugaskan untuk melakukan distribusi.
Aktifitas tersebut berlangsung berjam-jam, bahkan hingga Adzan Subuh berkumandang, para relawan belum selesai dengan pekerjaannya.
Menjelang pukul 06.00 WIB, masakan yang dibuat selesai dikemas. Tapi pekerjaan para relawan tersebut belum usai.
Mereka harus mengirim makanan itu ke alamat warga yang menjalani isolasi mandiri di berbagai wilayah di Kota Samarang.
Sekitar pukul 07.00 WIB, beberapa relawan menyebar untuk mengirimkan makanan yang telah disiapkan sedari dini hari itu.
Dikatakan Juni (45) satu di antara relawan yang membantu di dapur umum darurat tersebut, persiapan yang dilakukan sejak pukul 18.00 WIB.
“Pukul 18.00 WIB relawan berkumpul, dan malam hari mempersiapkan peralatan serta bahan masakan. Dini hari kami mulai memasak, dan pagi hari kami distribusikan,” ujarnya saat ditemui Tribunjateng.com di dapur umum tersebut, Rabu (21/7/2020).

Sembari sibuk mempersiapkan nasi box, Juni menuturkan, bahan yang dimasak dari dana para donatur.
“Untuk itu kami berharap ada donatur lainnya yang mau membantu. Harapan kami, lewat gerakan ini bisa membantu warga yang tengah menjalankan isolasi mandiri,” tuturnya.
Adapun Aulian Saputri, bendahara II dapur umum darurat, menerangkan, setiap hari 150 hingga 160 nasi box dibagikan ke masyarakat yang menjalani isolasi mandiri di delapan kecamatan yang ada di Kota Semarang.
“Ide awalnya kami prihatin dengan kondisi warga yang menjalankan isolasi mandiri, bahkan tak jarang mereka kesulitan untuk makan. Apalagi yang menjalankan isolasi tulang punggung keluarga, untuk itu kami membentuk dapur umum untuk membantu mereka dengan memberi makanan gratis,” jelasnya.
Aulian menambahkan, kegiatan sosial di dapur umum darurat sudah berjalan selama empat hari sejak Jumat (16/7) lalu.
“Rencanaya dapur umum darurat kami buka hingga 15 hari atau lebih, namun tergantung ada pendaan atau tidak. Untuk beberapa hari ini kami fokus memberikan sarapan terlebih dahulu,” tambahnya.(*)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :