Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

BERITA LENGKAP : Menhan Prabowo Borong 6 Unit Jet Tempur T-50i Seharga Rp 3,4 Triliun

Enam unit pesawat latih tempur Lead-in Fighter Training (LIFT) jenis T-50i Golden Eagle itu dibeli dari perusahaan Korea Selatan, Korea Aerospace Indu

kompas.com
pesawat Jet Tempur Taktis atau latih T-50i 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemhan) memborong enam pesawat jet tempur dari luar negeri.

Enam unit pesawat latih tempur Lead-in Fighter Training (LIFT) jenis T-50i Golden Eagle itu dibeli dari perusahaan Korea Selatan, Korea Aerospace Industries (KAI).

Informasi terkait pembelian pesawat jet oleh Kemhan itu awalnya diungkapkan oleh media Korea Selatan, Yonhap News.

Yonhap memberitakan bahwa perusahaan KAI itu telah melakukan penandatanganan kontrak terkait pengadaan 6 jet latih dengan Kementerian Pertahanan Indonesia.

Yonhap menyebut perjanjian dengan nilai sebesar USD 240 juta atau sekitar Rp 3,4 triliun (USD 1= Rp 14.513) menjadi kesepakatan antara kedua belah pihak terkait pembelian sebanyak 6 buah pesawat Jet Tempur Taktis atau latih T-50i itu.

Merujuk kesepakatan itu, KAI akan memasok enam jet latih canggih T-50i ke Angkatan Udara Indonesia secara bertahap mulai dari 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024.

Berita yang dilansir Yonhap itu kemudian dibenarkan oleh pihak Kementerian Pertahanan.

"Berdasarkan kontrak tersebut, KAI akan mengekspor 6 unit T-50i dan paket dukungan lanjutan untuk pengoperasian pesawat ke Indonesia," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsekal Muda TNI Penny Radjendra dalam siaran pers-nya, Kamis (22/7).

Kemhan juga memastikan pengadaan enam unit Pesawat T-50i dari KAI Korea Selatan itu juga dilaksanakan dengan tetap memperhatikan optimalisasi pemanfaatan komponen industri dalam negeri untuk mendukung penguatan industri strategis dalam negeri.

Pesawat taktis T-50i Golden Eagle merupakan pesawat latih (trainer) supersonik buatan Amerika-Korea. Pesawat ini dikembangkan atas kerja sama pihak Korean Aerospace Industries (KAI) dan pihak Lockheed Martin.

Dari kerja sama keduanya, juga melahirkan sejumlah pesawat jenis lain seperti pesawat A-50, atau T-50 LIFT, sebagai varian serang ringan.

Karena tercipta atas hasil kerja sama kedua negara, penamaan militer Amerika secara resmi diminta untuk disematkan pada pesawat ini untuk menghindari konflik penamaan yang mungkin akan terjadi di kemudian hari.

Meski begitu, hingga kini militer Amerika Serikat tidak memiliki rencana untuk membeli pesawat tersebut untuk memperkuat sistem pertahanannya.

Pengembangan pesawat ini telah dimulai pada akhir 1990-an. Penerbangan perdananya dilakukan pada tahun 2002. Pesawat jenis ini pun telah aktif digunakan oleh Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) sejak tahun 2005.

Pesawat jenis T-50 ini membuat Korea Selatan menjadi negara ke-12 yang mampu memproduksi pesawat tempur jet yang utuh.

Beberapa produk Korsel lainnya adalah KT-1 produk Samsung Aerospace (sekarang bagian dari KAI), dan produk lisensi KF-16.

Sebagian besar sistem utama dan teknologinya disediakan oleh Lockheed Martin, secara umum bisa disebut T/A-50 mempunyai konfigurasi yang mirip dengan KF-16.

Pengembangan pasawat ini 13 persen dibiayai oleh Lockheed Martin, 17 persen oleh Korea Aerospace Industries, dan 70 persen oleh pemerintah Korea Selatan.

KAI dan Lockheed Martin saat ini melakukan program kerja sama untuk memasarkan T-50 untuk pasar internasional.

Program induknya dengan nama kode KTX-2 dimulai pada 1992. Akan tetapi Departemen Keuangan dan Ekonomi menunda program KTX-2 pada 1995 karena alasan finansial. Dengan desain awal pesawat, pada tahun 1999 namanya pun diubah menjadi T-50 Golden Eagle.

Penerbangan pertama T-50 terjadi pada Agustus 2002, dan pengujian tugas operasional pertama dilakukan mukai 28 Juli sampai 14 Agustus 2003. (tribun network/git/dod)

Baca juga: Daftar Kode Redeem FF Jumat 23 Juli 2021, Terbaru dan Belum Digunakan Hari Ini

Baca juga: Kronologi Selebgram Gebby Vesta Ngamuk Diminta Tunjukin Suket RT/RW di Bandara

Baca juga: UPDATE: Ada 180 Daerah Berstatus Zona Merah Covid-19, Satgas Beri Pesan Khusus untuk 7 Provinsi Ini

Baca juga: OPINI Meretas Kekerasan Anak di Tengah Pandemi

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved