Berita Semarang
Hore BST Sudah Bisa Dicairkan di Kantor Pos, Syaratnya: Penerima di Kota Semarang Harus Vaksin Dulu
Bantuan sosial tunai (BST) dari Kementrian Sosial (Kemensos) bagi keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Semarang sudah cair.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) bagi keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Semarang sudah cair.
Penyaluran dilakukan oleh PT Pos Indonesia Kota Semarang.
Kepala PT Pos Indonesia Kota Semarang, Mujiyono menyampaikan, sebelumnya ada 113 ribu KPM di Kota Semarang yang menerima BST. Saat ini baru turun sebanyak 102.543 KPM.
Sisanya, akan ada susulan dari Kemensos.
Masing-masing KPM menerima Rp 300 ribu per bulan.
Pencairan kali ini dilakukan untuk dua periode yakni Mei dan Juni.
Sehingga, KPM menerima Rp 600 ribu.
Baca juga: Ketahui Syarat Mau Naik Pesawat ketika PPKM, agar Kasus Selebgram Dilarang Terbang Tak Menimpamu
Baca juga: Sambut HUT ke 1.271 Kota Salatiga, Produsen Batik Bikin Motif yang Terinspirasi Prasasti Plumpungan
Baca juga: Hipertensi, Bukan Penyakit Menular, Namun Berpotensi Komorbid, Ini Tips Terhindar dari Covid-19
Penyaluran mulai dilakukan pada 20 Juli dan ditargetkan rampung akhir bulan ini.
Di tengah pemberlakukan pembatasan sosial masyarakat (PPKM), penyaluran BST sedikit berbeda.
PT Pos Indonesia berupaya menggindari kerumunan agar tidak menimbulkan klaster baru.
"Kami door to door khususnya bagi penerima yang kondisinya tidak memungkinkan. Misalnya, lansia, yang sakit, dan difabel. Ada juga peluang membagikan ke mikro komunitas," sebut Mujiyono, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (23/7/2021).
Mujiyono melanjutkan, Wali Kota Semarang juga memiliki rencana untuk percepatan vaksinasi.
Satu diantara sasarannya adalah penerima BST.
Rencananya, penyaluran BST akan dilakukan berbarengan dengan program vaksinasi. Penerima BST nantinya harus mengikuti vaksinasi.
"Kemarin, Pak Wali sudah mengawali di empat kelurahan yaitu Srondol Wetan, Srondol Kulon, Pudakpayung, dan Banyumanik. Orang yang ambil BST harus vaksin dulu. Jadi, kami akan dompleng ke tempat vaksinasi untuk penyaluran BST," jelasnya.
Selain di kelurahan yang menyelenggarakan vaksinasi, sambung dia, PT Pos Indonesia juga menyiapkan petugas di puskesmas.
Penerima mengikuti vaksin terlebihdahulu baru mendapatkan BST dari PT Pos Indonesia.
"Pola ini kami coba mulai Senin besok. Ini untuk percepatan. Kasihan masyarakat sudah nunggu. Kondisi seperti ini masyarakat sangat berharap segera dapat uang. Kalau door to door memerlukan waktu cukup lama," ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Muthohar menambahkan, KPM mendapatkan undangan pengambilan BST.
Di dalam undangan, tertera tempat dan waktu pengambilan.
Diharapkan warga datang sesuai dengan waktu yang tertera agar tidak terjadi kerumunan.
"Kalau misal belum dapat vaksin, nanti sekaligus vaksin disitu. Ada 37 puskesmas. Ada juga layanan vaksinasi di kelurahan. Misal, warga dapat undangan BST jam 09.00, silakan datang tertib sesuai jam agar tidak kerumunan," paparnya.
Muthohar menyebutkan, selama PPKM darurat, beberapa bantuan sosial telah dan akan disalurkan.
Selain BST, bantuan beras dari Bulog juga akan turun.
Masing-masing KPM yang terdaftar sebagai penerima BST dan program keluarga harapan (PKH) akan mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 kilogram.
Ada pula bantuan beras 5 kilogram dari Pemerintah pusat.
Bantuan ini diperuntukan bagi tukang ojek, pedagang, dan warga lain yang terdampak adanya PPKM.
Pendataan diinput oleh kelurahan dan diverifikasi oleh Dinas Sosial.
Baca juga: Renovasi Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Rangka Atap Teras Depan Stadion Diganti Baja Ringan
Baca juga: Abai Protokol Kesehatan, Dua Perusahaan di Kudus Dapat Teguran
Baca juga: Pemotor di Semarang Tabrak Pohon Mahoni karena Kehausan, Ini Kronologinya
Kemudian, dikirim ke pusat.
"Ada 6.000 sasaran yang akan mendapatkan bantuan beras 5 kilogram.
Datanya sudah kami kirim ke pusat. Tinggal menunggu.
Kami, Pemerintah Kota Semarang, juga sudah menyalurkan bansos sembako kepada warga terdampak," terangnya. (*)