Idul Adha 2021
Baznas Jateng Kalengkan 34 Sapi Kurban, Dibagikan Ke Warga Terdampak Covid-19
Menurut KH Ahmad Darodji, pengemasan daging dalam bentuk kaleng selain lebih praktis juga lebih tahan lama, bahkan masa simpannya bisa sampai 2-3 tahu
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah membagikan daging kurban pada warga terdampak pandemi terutama yang terpapar covid-19.
Daging kurban yang akan diberikan sudah berupa olahan yang dikemas dalam bentuk kaleng.
Pada tahun 2021 ini Baznas dipercaya mengumpulkan 34 ekor sapi, naik 14 ekor sapi dibandingkan tahun lalu.
''Untuk memudahkan dalam proses pendistribusian, Baznas bekerja sama dengan PT Surya Jaya, produsen pengalengan daging hewan kurban di Probolinggo. Pengemasan ini jadi salah satu alternatif selain pendistribusian daging seperti biasa, karena daging kurban kaleng bisa dikirim ke daerah yang sulit terjangkau atau lokasi bencana yang membutuhkan penanganan khusus,'' jelas Ketua Baznas Jateng, Dr KH Ahmad Darodji pada penyerahan kepala sapi dan jeroan kepada pondok pesantren dan anak panti di Kantor Baznas Jateng, Jumat (23/07/2021) sebagaimana siaran persnya ke Tribunjateng.com.
Menurut KH Ahmad Darodji, pengemasan daging dalam bentuk kaleng selain lebih praktis juga lebih tahan lama, bahkan masa simpannya bisa sampai 2-3 tahun ke depan.
''Pada tahun ini berhasil mengumpulkan 34 ekor sapi, selanjutnya dibawa dan disembelih di RPH Probolinggo. Daging murni dibuat cornet dan rendang. Satu ekor sapi bisa menjadi 580 kaleng, setiap kaleng berisi 200 gram. Seluruh daging yang dikalengkan tersebut, 50 persen rendang dan 50 persen kornet.
''Meskipun saat ini kondisi ekonomi sulit akibat pandemi Covid, tetapi kenyataanya semangat untuk berkurban naik. Buktinya jumlah masyarakat yang sedekah korban jumlahnya meningkat dibanding tahun lalu. Wong kepingin sehat dan waras, tidak terpapar Covid, sehingga diobati dengan sedekah,'' kata KH Darodji.
Sebanyak 34 ekor sapi itu berasal dari pimpinan Baznas, dari Bank Jateng, dari walikota Semarang.
''Bahkan Gubernur berkurban tiga ekor sapi, Pak Wali satu ekor sapi besar, ini berharap mereka yang bersedekah hewan kurban didongakne agar seger waras. Sekarang ini kesehatan mahalnya luar biasa.
''Sanajan kondo ora wedi, tapi jan-jane yo wedi sama Covid. Makanya harus taati prokes. Melalui bersedekah biar terhindar dan terbebas dari musibah-musibah. Tahun ini alhamdulilah naik, tahun lalu 20 sapi. Pada tahun ini 34, tahun depan moga-moga naik lagi menjadi 50 sapi,'' sambung KH Darodji.
KH Darodji menjelaskan, kepala sapi dan jeroan tidak bisa dikalengkan, makanya diberikan kepada para santri, panti asuhan, tuna netra, oleh karena itu kita bagikan dan semoga bermanfaat.
Kalau ada pertanyaan kenapa kok tidak disembelih di Semarang?
Karena Semarang belum ada pabrik yang mengalengkan. Kalaupun bisa disembelih di Semarang lalu dibawa ke Probolinggo tidak bisa dikalengkan karena pasti rusak, oleh karena itu sapinya disembelih di Probolinggo, dagingnya langsung masuk friser.
''Pemprosesan tidaklah cepat, tapi butuh waktu sebulan. Tapi saya minta diperecepat, oleh karena itu kepala dan jeroan maupun tulang dikembalikan ke Baznas untuk selanjutnya dibagikan kepada santri-santri yang tidak bisa pulang karena PPKM dan pandemi Covid-19. Mudah-mudahan anak-anak panti asuhan bisa mendoakan , semoga musibah pandemi Covid-19 segera berakhir,'' tambahnya.
Dia berharap, tahun depan jumlah hewan kurban bertambah. Baznas akan menyampaikan surat kepada para mudhohi berterimakasih yang telah mempercayakan pengalengan daging kurban kepada Baznas.