Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Kreatif di Tengah Pandemi, Mantan Sopir Ini Beralih Jadi Perajin Dadakan, Bikin Miniatur Truk

Pandemi covid-19 yang tak kunjung usai berdampak secara langsung terhadap perekonomian keluarga Suhar (41), warga Dusun Kedungboto, Desa Kedungboto, K

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pandemi covid-19 yang tak kunjung usai berdampak secara langsung terhadap perekonomian keluarga Suhar (41), warga Dusun Kedungboto, Desa Kedungboto, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Suhar pernah menjadi sopir truk sekitar 15 tahun lamanya. Ia kemudian beralih pekerjaan menjadi pedagang dengan membuka warung di pinggir jalan.

Namun, usaha dagangannya kian sepi sejak pandemi Covid-19. Padahal, lokasinya cukup jauh dari perkotaan, yakni di daerahnya yang berbatasan dengan Kabupaten Temanggung. 

Kepada tribunjateng.com, Suhar mengatakan, penghasilannya dengan usaha warungan di pinggir jalan tak cukup untuk menghidupi anak dan istrinya.

Khususnya setelah gelombang dua pandemi Covid-19 menghantam pada awal 2021.

Usahanya mencari penghasilan tambahan tak kunjung membuahkan hasil. Banyak pabrik-pabrik yang merumahkan dan mengurangi pekerjanya. Sementara ia tak punya cukup lahan untuk bercocok tanam.

Pada akhirnya, gejolak perekonomian keluarga Suhar semakin meningkat. Kebutuhan keluarga semakin bertambah, sementara bantuan dari pemerintah tak pernah datang.

Kreatif di Tengah Pandemi

Pada awal April lalu, mantan sopir truk ini mencoba keberuntungannya dengan menjadi perajib dadakan.

Suhar mulai mengasah kemampuannya dengan menjadi perajin miniatur truk berbahan dasar kayu.

Warga Dusun Kedungboto, Desa Kedungboto, Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal, Suhar menunjukkan karya miniatur truk yang ditekuninya saat pandemi Covid-19, Minggu (25/7/2021).
Warga Dusun Kedungboto, Desa Kedungboto, Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal, Suhar menunjukkan karya miniatur truk yang ditekuninya saat pandemi Covid-19, Minggu (25/7/2021). (TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM)

Semuanya ia kerjakan dengan cara otodidak. Sesekali melihat video tutorial yang tersebar di YouTube.

"Saya tidak ada pengalaman sama sekali. Pengalaman saya hanya sebagai sopir sampai ke Bali. Itu dulu sebelum 2005, setelah itu kerja serabutan dan buka warung," terangnya, Minggu (25/7/2021).

Di awal percobaannya, Suhar memodifikasi miniatur truknya dengan mengandalkan kayu mahoni dan durian, paralon, juga karet ban.

Ia juga memanfaatkan bahan tambahan seperti lampu hias, batrey, mika, juga kaca dan cat agar karya yang disuguhkan mirip dengan aslinya. 

Terhitung sudah 4 bulan Suhar menekuni hobi barunya. Kini sudah ada 15-an karya yang dibandrol Rp 550 ribu per satuannya berhasil ia buat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved