Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Tolak Lockdown, Ribuan Demonstran Kepung Kota-kota di Australia Saat Kasus Covid-19 Meningkat

Ribuan demonstran mengepung sejumlah kota di Australia. Mereka menentang kebijakan pembatasan aktivitas warga guna mengendalikan lonjakan kasus covid-

Editor: m nur huda
SS/YOUTUBE/9 NEWS AUSTRALIA
Aksi unjuk rasa atau demonstrasi di Australia menolak lockdown saat kasus Covid-19 melonjak lagi. 

TRIBUNJATENG.COM, SYDNEY - Ribuan demonstran mengepung sejumlah kota di Australia. Mereka menentang kebijakan pembatasan aktivitas warga guna mengendalikan lonjakan kasus covid-19.

Massa berkumpul di Sydney. Sedangkan pengunjuk rasa dengan jumlah lebih kecil ada di Melbourne dan Brisbane.

Massa meneriakan "kebebasan" ketika mereka melakukan pawai melewati pusat kota Sydney.

Para pejabat mengatakan bahwa mereka telah menangkap 57 demonstran.

Pemerintah Australia memberlakukan kembali lockdown di seluruh negeri saat terjadi lonjakan kasus baru Covid-19.

Baca juga: Demonstran Anti-Lockdown Bentrok dengan Polisi Australia, Menteri: Lihat 3.500 Orang Sangat Egois

Baca juga: Viral Benua Australia Bergerak Dekati Indonesia, Ahli Geologi: Untuk Sampai, Perlu 5 Jutaan Tahun

Lonjakan kasus Covid-19 Australia didorong dengan varian Delta yang lebih cepat menular.

Kondisi itu menjadi tantangan bagi Australia yang telah memiliki strategi cepat dalam menuntup perbatasan, program karantina, dan lockdown, yang sebelumnya telah membantu menjaga kasus Covid-19 tetap rendah.

Sementara itu, tingkat vaksinasi di Australia dilaporkan masih rendah dengan kurang dari 14 persen penduduknya yang telah disuntik vaksin, seperti yang dilansir Kompas.com dari BBC pada Sabtu (24/7/2021).

Pada Sabtu (24/7/2021), ribuan orang berunjuk rasa ke pusat Sydney melalui pinggiran Haymarket.

Otoritas kesehatan New South Wales telah menyatakan bahwa daerahnya menjadi hotspot Covid-19, menurut laporan penyiar publik ABC News.

Beberapa orang memegang papan bertuliskan "Lepaskan maskermu, suarakan pendapatmu" dan "Bangkitlah Australia".

Demonstran memblokir jalanan dan berkumpul di luar aula kota Sydney.

Sebuah kelompok melemparkan sejumlah botol ke petugas keamanan.

"Kepolisian NSW mengakui dan mendukung hak individu dan kelompok untuk menggunakan hak kebebasan berbicara dan berkumpul secara damai, namun protes hari ini melanggar Perintah Kesehatan Masyarakat Covid-19 saat ini," demikian sebuah pernyataan dari kepolisian berbunyi.

Demonstran serupa dengan skala lebih kecil terjadi di Melbourne, di mana massa juga menyalakan suar di luar Gedung Parlemen.

Di Brisbane, demonstran itu terjadi di Botanic Gardens.

Sekitar 13 juta orang Australia, sekitar setengah dari populasinya, sekarang kembali berada di bawah aturan lockdown.

Sydney sekarang telah lockdown selama 4 pekan, tetapi kasus Covid-19 masih terus meningkat.

Pejabat New South Wales mengumumkan rekor peningkatan kasus baru Covid-19 163 pada Sabtu (24/7/2021).

Menteri kesehatan negara bagian New South Wales Brad Hazzard menggemakan seruan perdana menteri Gladys Berejiklian agar negara bagian lain mengirim dosis vaksin Covid-19 tambahan ke NSW.

"Jika (kasus Covid-19) semakin parah di sini di New South Wales, itu benar-benar dapat menciptakan masalah besar bagi seluruh negeri," kata Hazzard.

"New South Wales adalah pintu gerbang ke seluruh Australia."

Menurut data Universitas Johns Hopkins, negara itu secara keseluruhan mencatat 32.594 kasus dan 916 kematian karena Covid-19.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejumlah Kota di Australia Dikepung Massa Anti-lockdown Saat Kasus Covid-19 Melonjak Lagi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved