Berita Semarang
Dari Hobi Jadi Profesi, Aji Garap Pekerjaan Ekstrem Pasang Banner di Balai Kota Semarang Berlantai 8
Para pemanjat gedung nampak santai tanpa rasa takut dalam melaksanakan profesinya.
Penulis: budi susanto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Empat orang mengenakan wearpack atau baju keselamatan berwarna merah menyala, berjalan beriringan menuju areal Balai Kota Semarang.
Mereka berjalan menuju Ruang Lokakrida di lantai 8 yang ada di Balai Kota Semarang, untuk memasang bendera dan banner bertuliskan “Semarang Semakin Hebat”.
Lokasi pemasangan bendera dan banner itu ada di lantai tertinggi yang ada di Komplek Balai Kota Semarang.
Peralatan panjat tebing seperti tali, harness, carabiner, dan ascender mereka persiapkan, sebelum melakukan aksinya.
Dalam melaksanakan pekerjaan, mereka selalu memperhatikan keselamatan, dan saling berkoordinasi di ketinggian.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Purbalingga Gelapkan Sepeda Motor, Modus Buat Mengantarkan Kakeknya
Baca juga: BERITA FOTO: Bantuan Langsung Tunai Sudah Cair, Warga Peterongan Antre Mengambil Dana
Baca juga: Toko Mainan Di Jalan Moh Suyudi Terbakar, Warga Berhamburan Begitu Mendengar Ledakan
Menerapkan teknik rapling, dua dari empat orang tersebut secara hati-hati menuruni lantai 8 untuk melaksanakan tugasnya.
Saat dua orang turun, dua orang lainya menjaga dan membantu mengulur tali di atas gedung bertingkat itu.
Sangat mengerikan jika para pemanjat itu dilihat dari bawah gedung, saat memasang bendera dan banner.
Pasalnya mereka bergelantungan, dan hanya mengandalkan tali sebagai pengaman di ketinggian sekitar 30 meter.
Meski demikian, para pemanjat itu nampak santai tanpa rasa takut dalam melaksanakan profesinya.
Tak terasa waktu menunjukan tengah hari, mereka pun bergegas naik dan beristirahat guna memulihkan energi.
Sebelum memulai pekerjaan penuh risiko itu, Aji Edelweiss satu di antara pemanjat menuturkan, profesi tersebut sudah menjadi pilihan.
“Ya memang penuh risiko, bahkan bertaruh nyawa. Namun pekerjaan ini sudah jadi pilihan kami,” ucapnya pria asal Kubumen tersebut, Senin (26/7/2021).
Dilanjutkannya, untuk mengantisipasi kecelakaan, peralatan keamanan digunakan dan melaksanakan pekerjaan sesuai SOP panjat.
“Kalau teknik panjat kami sudah menguasai, tinggal diterapkan. Kami juga menggunakan alat-alat keamanan panjat lengkap,” paparnya.