Warung dan Toko Boleh Buka, Kapolres Tegal Kota Pastikan Kelonggaran PPKM akan Terpantau

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL- Pemerintah pusat resmi memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, hingga Senin 2 Agustus 2021. 

Beberapa kelonggaran diberikan dalam kebijakan perpanjangan kali ini. 

Seperti kelonggaran untuk warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan, dan sejenisnya. 

Baca juga: Video Aksi Ekstrem Pekerja Pasang Banner di Balai Kota Semarang, Peralatan Lengkap

Baca juga: Hendak Datangi DPRD Jateng, Polisi Putar Balik Konvoi Pengusaha Bus di Salatiga

Baca juga: Pendataan Vaksinasi Sasaran Ibu Hamil di Karanganyar, Dinas Kesehatan: Ada 2.523 Orang

Baca juga: Ida Minta Pemprov Jateng Gencarkan Vaksinasi Anak dan Penanganan Stunting

Mereka diperbolehkan buka hingga pukul 20.00 WIB dan boleh menerima pengunjung makan di tempat dengan waktu 20 menit. 

Menanggapi itu, Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari Wibowo, memastikan akan memantau kelonggaran-kelonggaran tersebut. 

Ia mengatakan, tiga pilar akan mengintensifkan pemantauan meskipun ada kelonggaran PPKM. 

Karena angka kematian pasien Covid-19 di Kota Tegal masih tinggi.

Hal itu juga yang menyebabkan Kota Tegal terkategori PPKM Level 4. 

"Kelonggaran-kelonggaran itu yang akan kita awasi betul pelaksanaannya. Karena kita tidak mau begitu buka, semua kembali seperti semula," kata AKBP Rita kepada tribunjateng.com, Senin (26/7/2021). 

AKBP Rita mengatakan, pihaknya pun akan memperkuat testing dan tracing Covid-19. 

Baca juga: Lolos ke Perempat Final Olimpiade Tokyo 2020, Marcus/Kevin: Kami Ingin Menangkan Emas!

Baca juga: Mayat Wanita Asal Klaten Terkubur Cuma Pakai Celana, Polisi Temukan Kertas Kucel di Lokasi

Baca juga: Profil Uki Mohammad Kautsar Hikmat Pamit dari Noah Hijrah Dalami Agama

Baca juga: Salurkan 5.000 Paket Sembako, PT Pura Group‎ Pastikan Hindari Kerumunan

Sehingga akan betul-betul terkelompokan masyarakat yang sehat dan tidak. 

"Kita akan memperkuat tracing dan testing. Karena bagaimanapun seperti yang disampaikan Presiden, kita harus menghadapi kemungkinan adanya varian baru," ungkapnya. (*)