Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Ida Minta Pemprov Jateng Gencarkan Vaksinasi Anak dan Penanganan Stunting

Anggota Komisi E DPRD Jateng, Ida Nurul Farida meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menggencarkan sosialisasi vaksinansi anak

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
ida
Anggota Komisi E DPRD Jateng, Ida Nurul Farida (kanan). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Anggota Komisi E DPRD Jateng, Ida Nurul Farida meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menggencarkan sosialisasi vaksinansi anak kelompok usia 12-17 tahun.

Ini adalah salah satu upaya pencegahan terpaparnya virus Covid-19 di kalangan anak-anak atau pelajar.

Walaupun angka kasus Covid-19 di usia anak terbilang kecil dibandingkan dewasa, namun hal ini tidak bisa dianggap remeh.

"Kematian bukan sekedar angka statistik. Jadi perlindungan anak dari Covid-19 harus menjadi perhatian pemerintah. Caranya dengan menggencarkan sosialisasi vaksin anak," kata Ida dalam pesan tertulis, Senin (26/7/2021).

Ia mengutip data yang diihimpun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bahwa hingga akhir Juni 2021, tercatat ada 7.378 anak di Jateng terpapar Covid-19. Bahkan, 55 anak di antaranya tidak terselamatkan.

Sementara di level nasional, Satgas Covid-19 mencatat hingga 29 Juni, sebanyak 12,6 persen kelompok usia anak tertular Covid-19. Jika dirinci, 2,9 persen kasus terjadi di usia 0-5 tahun dan 9,7 persen kasus berusia 6-18 tahun.

Perlu diketahui, Sejak awal Juli 2021 pemerintah sudah memulai program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun.

Pelaksanaan tersebut berdasarkan keputusan dalam Surat Edaran nomor HK.02.02/I/1727/2021 tentang Vaksinasi Tahap 3 Bagi Masyarakat Rentan serta Masyarakat Umum dan Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun.

Meskipun demikian, vaksinasi ini baru difokuskan untuk pelajar di Kota Semarang. Diharapkan, vaksin ini bisa merata untuk pelajar se-Jateng.

Selain itu, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga meminta pemerintah untuk memaksimalkan program penanganan gizi buruk atau stunting.

Lantaran, ada kaitan antara penanganan gizi buruk dengan pencegahan virus covid pada anak.

Sampai dengan Juni 2021, angka gizi kurang di Jawa Tengah berada pada 23,9 persen, lebih rendah dari nasional yang tercatat 27,5 persen.

"Namun, angka ini harus terus diturunkan. Karena salah satu cara untuk meningkatkan imun pada anak adalah makan dengan gizi seimbang," ujar istri Wakil Wali Kota Salatiga ini.

Menurutnya, program pengentasan gizi buruk harus tetap berjalan. Pemberian makan dengan gizi seimbang merupakan kunci terjaganya daya tahan tubuh baik untuk anak bahkan orang dewasa sekalipun.

Ida meminta kepada para orang tua untuk turut serta menjaga imun anak dengan pemberian makan berprotein, mengajak berolaharaga, juga menghindari kerumunan yang tidak perlu, serta bermain bersama anak agar anak bahagia.

"Orang tua dapat berperan dalam menjaga imun anak dengan memberi makanan yang berprotein dan bervitamin seperti telur, sayuran dan buah. Juga mengajak anak beraktivitas dan berolahraga di rumah, yang terpenting anak tetap happy karena kebahagiaan juga meningkatkan imun," imbuhnya.(mam)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved