Berita Semarang
IGD RSUD Wongsonegoro Semarang Sepi Pasien Covid, ICU Isolasi Tetap Penuh
Instalasi gawat darurat (IGD) di RSUD KRMT Wongsonegoro (RSWN) Kota Semarang mulai sepi seiring kasus Covid-19 menurun.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Instalasi gawat darurat (IGD) di RSUD KRMT Wongsonegoro (RSWN) Kota Semarang mulai sepi seiring kasus Covid-19 turun.
Kepala Ruang IGD RSUD KRMT Wongsonegoro, Diah Setyowati menyampaikan, kondisi IGD RSUD memang mulai sepi sejak pekan lalu. Menurutnya, kondisi IGD saat ini sudah relatif kondusif dibanding kondisi beberapa pekan yang lalu.
Saat ini, sudah tidak ada lagi pasien yang menunggu di IGD untuk memasuki ruang perawatan. Baik ruang rawat isolasi maupun ruang rawat inap biasa sudah bisa menampung pasien dengan segera.
"Pasien sudah bisa masuk ke ruang kohorting," sebut Diah, Rabu (28/7/2021).
Dia menyebutkan, pasien non Covid-19 ditempatkan di ruang non isolasi tepatnya berada di sayap kanan. Sedangkan, ruang isolasi berada di sayap kiri. Seluruh pasien Covid-19 sudah bisa tertampung di ruang isolasi.
"Sedangkan rawat inap juga bisa langsung masuk. Jadi tidak ada inden di ruang IGD," ujarnya.
Wakil Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Eko Krisnarto menambahkan, RSUD telah menutup dan mengubah ruang yang sebelumnya merupakan tempat isolasi menjadi ruang rawat inap biasa untuk pasien non Covid-19. Setidaknya, ada 110 tempat tidur (TT) isolasi yang telah ditutup.
"Ada lima ruangan dengan total 110 TT yang kemarin dipakai untuk ruang isolasi sekarang sudah kembali diubah menjadi ruang non isolasi," katanya.
Menurutnya, ada penurunan pasien Covid-19 sekitar 30 persen di RSUD KRMT Wongsonegoro. Pada awal Juli, RSUD menerima pasien hingga 512 orang. Kini, jumlah pasien menurun tinggal sekitar 230 pasien Covid-19. Namun demikian, ICU isolasi masih tetap penuh.
"ICU isolasi kami masih tetap penuh. Ada 52 orang, karena banyak rumah sakit lain yang merujuk ke ICU kami," tambahnya.
Tren kasus Covid-19 di Kota Semarang memang terus menujukan penurunan sejak diberlakukannya PPKM Darurat dilanjutkan PPKM Level 4.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam menyebutkan, angka Covid-19 tertinggi di Kota Semarang sempat menyentuh angka 2.400 kasus pada awal Juli lalu.
Saat ini, dari data siagacorona.semarangkota.go.id hingga Rabu (28/7/2021) pukul 16.30, tercatat ada 1.407 kasus. Sebanyak 910 kasus merupakan warga Semarang dan 497 kasus adalah warga luar kota.
"Secara global dari tanggal 3 Juli sampai akhir PPKM darurat kasus turun. Kalau dilihat di dashboard, angkanya sempat 2.400, 2.300. Sekarang kasus sudah mulai turun. BOR RS dan karantina terpusat juga turun drastis," paparnya.(eyf)