Berita Banjarnegara
Kisah Penyintas Corona Banjarnegara Lalui Masa Kritis, Kini Jadi Pendonor Plasma Konvalesen AB
Heni Purwono, warga Desa Petambakan Kecamatan Madukara, satu di antara penyintas yang punya kesadaran untuk itu.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
Heni sudah berikhtiar semaksimal mungkin untuk kesembuhan pasien Covid yang dibantunya.
Tapi ternyata takdir berkata lain.
Meski telah menerima donor plasma darinya, nyawa anggota dewan itu tidak tertolong.
"Saya menyesal tapi mau bagaimana lagi, darah saya hanya bisa diambil satu kantong. Sedangkan yang dibutuhkan tiga kantong,"katanya
Mengingat begitu berartinya plasma konvelesen bagi pasien Covid, Heni bertakad akan mendonorkan kembali plasmanya suatu saat nanti.
Ia pun mendorong para penyintas lain untuk mengikuti jejaknya.
Terlebih, kata dia, permintaan plasma untuk terapi penyembuhan pasien Covid begitu tinggi.
Sementara stok plasma sangat terbatas.
Jika setiap penyintas punya kesadaran untuk donor plasma, akan banyak penderita yang terbantu untuk mencapai kesembuhan.
"Perasaan saya puas setelah donor. Karena di tengah musibah yang melanda, kita masih bisa membantu sesama,"katanya.
(*)