Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Ayah Ibu Meninggal Karena Corona, Kakak Adik Masih Isolasi, Bocah Ini Adzan di Makam Ibu Sendiri

Kisah haru anak yang ditinggal mati keuda orang tuanya akibat Covid-19 terus bermunculan.

Editor: rival al manaf
Tangkapan Layar
Tangkapan layar bocah Arga (13) saat mengumandangkan azan pemakaman ibunya, Deasy Setiawati (40) terpapar Covid-19 di Muslimin Kelambu Kuning Tenggarong, Kutai Kartenegara, Kaltim, Sabtu (24/7/2021). (Istimewa) 

TRIBUNJATENG.COM, KALIMANTAN - Kisah haru anak yang ditinggal mati keuda orang tuanya akibat Covid-19 terus bermunculan.

Kali ini dialami Arga (13) asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Ia bahkan satu-satunya yang bisa menjadi saksi dikuburnya ayah dan ibu.

Kedua orangtuanya meninggal karena Covid-19.

Baca juga: Resep Ayam Lada Hitam Menu Praktis Makan Siang

Baca juga: Bek Belanda Keturunan Indonesia Ini Ngebet Bisa Bela Timnas Garuda, Ini Alasannya

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Perburukan Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri Berikut Ini, Segera Bawa ke RS

Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 6 SD Usaha di Sekitarku Soal Halaman 168 169 170 171 172 Tema 5

Sementara tiga saudaranya menjalani isolasi mandiri.

Dengan mengenakan APD ia kemudian ikut ke acara pemulasaraan ibunya dan mengumandangkan adzan.

Hari itu, Sabtu (24/7/2021), sang ibu Deasy Setiawati (40) meninggal karena Covid-19.

Ia dimakamkan di pemakaman Muslimin Kelambu Kuning, Tenggarong.

Dua hari sebelumnya, Kamis (22/7/2021) suami Desy atau ayah Arga, Ali Yusni (45) juga meninggal dunia  juga karena Covid-19.

Pasangan suami istri tersebut meninggalkan empat anak.

Anak pertamanya Arya (17) dan adiknya, Abai (10) sedang menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet Tenggarong.

Arya kelas 3 SMA dan Abai masih bangku SD.

Sedangkan si bungsu, Aira (4) tinggal di rumah kerabatnya dari sang ibu.

Tanpa kakak dan adiknya, Arga datang ke pemakaman ibunya seorang diri dan hanya ditemani kerabatnya.

Leonita kakak dari Ibu Arga, Deasy Setiawati bercerita awalnya suami adiknya, Ali Yusni yang terpapar Covid-19.

Ali memiliki penyakit penyerta diabetes.

Ia mengalami gejala dan dirujuk ke RSUD Parikesit sejak awal Juli 2021.

Deasy diduga kelelahan saat merawat suaminya dan ia ikut terpapar.

Pada 16 Juli 2021, Deasy dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya memburuk.

Selama perawatan, kondisi suami istri tersebut terus memburuk.

Sang suami meninggal dunia dan dua hari kemudian istrinya menyusul.

"Kalau suaminya penyakit penyerta diabetes," kata Leonita dikutip dari Kompas.com, Senin (26/7/2021).

Ali Yusni adalah seorang ASN di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kutai Kartanegara.

Leonita mengaku baru anak sulung Arya dan Arga yang tahu jika orangtuanya telah meninggal dunia.

Sementara anak ketiga dan keempat masih belum tahu.

"Anak sulung Arya sudah tahu. Tapi anak ketiga Abai dan bungsu Aira ini belum tahu orangtua mereka meninggal."

"Kami masih cari cara bagimana memberi tahu," ungkap Leonita.

Menurutnya keluarga masih menunggu waktu yang tepat karena Arya dan Abai baru saja pulang dari isolasi di Wisma Atlet.

"Nanti mungkin 2-3 hari kami isolasi mereka di rumah dulu, baru kami rembukan dulu keluarga baru beri tahu anak berdua ini kalau orangtua mereka sudah enggak ada."

"Tapi kayanya Aira rasanya berat banget karena usia baru 4,5 tahun," terang dia.

Selain itu pihak keluarga akan berembuk untuk masa depan empat anak yatim piatu tersebut.

"Nanti terserah anak-anak mereka enaknya bagaimana. Entah mau tinggal di rumah neneknya, tinggal sama aku, atau tinggal dengan keluarga lain atau di rumah sendiri, kami akan ikuti mereka," tutur dia.

Setelah video Arga viral, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui video call menyapa bocah 13 tahun itu dan 3 saudaranya pada Rabu (28/7/2021).

Di ujung ponsel yang dipegang Arga, Jokowi mengucapkan belasungkawa atas kejadian itu.

Dia turut mendoakan agar keempat anak tersebut tumbuh menjadi orang sukses.

“Pak Presiden menyampaikan dukacita dan menanyakan kabar putra putri almarhum, tanya sekolah di mana, cita-cita apa, dan seterusnya,” ungkap Bupati Kutai Kartanegara, Edy Damansyah usai menemani video call presiden dengan keempat anak tersebut, Rabu.

Selain itu, kata Edy, presiden juga memberi santunan berupa uang yang dikirim langsung melalui rekening anak itu.

Jokowi meminta bantuan itu digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Baca juga: The Circle, Dibintangi Emma Watson dan Tom Hanks, Kisah Perempuan Sukarelawan dari The Circle 

Baca juga: Jadwal TV Televisi Hari Ini Jumat 30 Juli 2021 di Trans TV RCTI Trans7 GTV SCTV dan Lainnya

Baca juga: Hertha Berlin vs Liverpool : Bomber Eks Man City Permalukan Liverpool di Stadion Tivoli Neu

Baca juga: Hari Minggu Nanti Asteroid Sebesar Taj Mahal Mendekati Bumi, Begini Perhitungan Nasa

“Beliau (Jokowi) mentransfer bantuan secara khusus. Tadi dicek sudah masuk melalui Bankaltimtara, senilai Rp 25 juta. Ada Rp 10 juta dari hamba Allah. Jadi total Rp 35 juta masuk ke rekening anak almarhum,” tutur dia.

Pada kesempatan yang sama, Arga menyampaikan terima kasih, juga menyampaikan cita-cita ingin menjadi polisi saat ditanya Jokowi.

“Soal cita-cita jadi polisi ini nanti Pak Kapolres yang ngawal,” ungkap Edy disambut tawa kecil saat didampingi Kapolres Kutai Kartanegara, AKBP Arwin Amri Wientama, dan Dandim 0906/Tgr Letkol (Inf) Charles Alling.

Edy juga mengatakan Pemkab Kukar juga memberikan bantuan biaya sekolah kepada empat anak yatim piatu tersebut hingga ke perguruan tinggi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Haru, Bocah 13 Tahun Pakai APD Kumandangkan Azan di Pusara Sang Ibu, Ayah Juga Meninggal karena Covid-19"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved