Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Kisah Perajin Tahu Brangsong Kendal di Tengah Pandemi Covid-19, Bertahan Demi Keluarga dan Karyawan

Usaha pengolahan bahan pokok makanan berbahan baku kedelai milik Muzawir masih bertahan setelah dihantam pandemi Covid-19 1,5 tahun terakhir

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Saiful Ma'sum
Perajin tahu di Desa Blorok, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal sedang memotong tahu menjadi beberapa ukuran, Jumat (30/7/2021). 

"Kami coba manaje demikian karena pribadi tanggungjawab masalah ekonomi karyawan, tidak ada pengurangan karyawan. Namun, dampak PPKM pandemi menjadikan harga kedelai terus naik. Dampaknya ada, kami siasati apa yang bisa kami lakukan," tutur Muzawir yang sudah menjadi perajin tahu belasan tahun.

Selain mengurangi jumlah produksi, Muzawir juga menaikkan harga jual untuk menutup tingginya harga beli kedelai. Satu drum tahu dijual ke pedagang atau pengepul Rp 180.000, naik Rp 25.000 dari harga sebelumnya Rp 155.000

Warga asli Kendal itu berharap, pemerintah lebih serius menangani pandemi Covid-19 dan bekerjasama sebaik mungkin dengan masyarakat agar pandemi segera berakhir. 

"Kami harap aturan PPKM segera berakhir. Kehidupan normal kembali dengan adanya ikhtiar pemerintah dan masyarakat. Ya ini yang bisa kami perajin lakukan, harga baku kedelai mahal. Kalau tidak ada pengurangan pasti akan minus banyak," ujarnya.

Muzawir pun mengaku bersyukur karena usaha pembuatan tahunya masih bisa berjalan di tengah pandemi Covid-19, meski dengan keterbatasan yang ada. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved