Olimpiade Tokyo 2020
Kisah 2 Pelatih Badminton Asal Indonesia Cetak Sejarah untuk Negeri Orang di Olimpiade Tokyo 2020
Dua pelatih asal Indonesia, Muamar Qadafi dan Flandy Limpele tercatat sukses dalam Olimpiade Tokyo 2020 kali ini, keduanya mampu mencetak sejarah deng
TRIBUNJATENG.COM, TOKYO - Dua pelatih asal Indonesia, Muamar Qadafi dan Flandy Limpele tercatat sukses dalam Olimpiade Tokyo 2020 kali ini, keduanya mampu mencetak sejarah dengan cara masing-masing.
Cabang olahraga Bulu Tangkis di Olimpiade 2020 menghadirkan kisah 2 pelatih asal Indonesia yang membela negara lain, mampu mencetak sejarah dengan cara masing-masing.
Kedua pelatih yang dimaksud adalah Muamar Qadafi dan Flandy Limpele.
Muamar Qadafi merupakan pelatih tunggal putra Guatemala, Kevin Cordon yang mencetak sejarah di Olimpiade Tokyo 2020.
Saat ini menempati peringkat ke-59 dunia dan hanya menjadi unggulan ke-25, Kevin Cordon berhasil lolos ke semifinal.

Ini adalah untuk pertama kalinya, wakil Guatemala sampai di semifinal Olimpiade dan akan memperebutkan medali.
Keberhasilan Kevin Cordon mencetak sejarah tak bisa dilepaskan dari sang pelatih, Muamar Qadafi yang berasal dari Indonesia.
"Kevin Cordon menjadi pemain pertama dari PanAm Continental ke Quarterfinal. dia dilatih pelatih dari Indonesia. Kalau tidak salah namanya Khadafi," tulis Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto seperti dikutip dari Kompas.com.

Kevin Cordon diketahui dilatih oleh Jose Maria Solis sejak 2004.
Solis bekerja dengan Muamar Qadafi sejak 2017 yang juga melatih tunggal putri Guatemala, Nikte Sotomayor.
Dilansir BolaSport.com dari Today in 24 via Kompas.com, Muamar Qadafi diketahui adalah mantan pemain PB Djarum.
Setelah kariernya sebagai pemain selesai, ia menjadi asisten teknis untuk tim lokal di Indonesia pada tahun 2000.
Perjalanannya untuk melihat dunia, dimulai pada tahun 2005.
Qadafi melakukan lompatan besar dengan melatih tim bulu tangkis Peru.
Berselang empat tahun kemudian, Qadafi menerima tawaran melatih tim bulu tangkis Guatemala.