Jangan Panik, Semprotkan Cairan Ini ke Permukaan Benda yang Sering Disentuh

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kondisi dunia termasuk Indonesia masih belum membaik dari pandemi Covid-19. 

Tingginya jumlah kasus infeksi Covid-19 membuat masyarakat harus memperhatikan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menggunakan hand sanitizer di luar rumah.

Tindakan preventif yang harus diterapkan masyarakat adalah menjaga pola hidup sehat guna meningkatkan imun tubuh dan juga penyemprotan disinfektan.

Kegunaan disinfektan adalah membersihkan permukaan benda, dapat disebut sebagai media pensteril benda-benda mati di sekitar kita seperti meja, kursi, lantai, dan gagang pintu.

Penggunaan disinfektan hanya dilakukan untuk benda mati, tidak dianjurkan untuk badan manusia karena menimbulkan iritasi.

Cara pembuatannya mudah, melarutkan pembersih lantai atau pemutih baju sebanyak 30 ml ke dalam 1 liter air kemudian disinfektan dapat langsung diaplikasikan ke perabotan rumah tangga.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Reguler TIM II 30 Juni-12 Agustus 2021 yang mengusung tema sinergi perguruan tinggi dengan masyarakat di tengah masa pandemi Covid-19 berbasis pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) mengedukasi masyarakat mengenai cara pembuatan disinfektan di rumah sesuai standar WHO.

Banyak sekali produk disinfektan di pasaran tetapi harga relatif mahal, warga pun enggan membelinya.

Nadya Chairunnisa mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro memberi edukasi kepada warga Kelurahan Gedawang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, mengenai pentingnya disinfeksi dan cara pembuatannya.

Nadya terjun ke masyarakat, langsung melakukan edukasi dan pembagian disinfektan gratis kepada warga Kelurahan Gedawang.

Dia juga membagikan cara pembuatan disinfektan melalui kanalnya di Youtube dan buku panduan.

Tujuannya mudah dipahami oleh masyarakat, tidak hanya warga Gedawang.

“Mudah ternyata pembuatannya. Selama ini tidak tahu cara buatnya untuk membersihkan alat-alat rumah tangga di rumah saya ini. Untung ada adik-adik KKN Undip yang mengajari,” terang Febri, seorang warga.

Ibu-ibu PKK dan warga Kelurahan Gedawang yang sebelumnya tak paham mengenai disinfeksi sekarang sudah paham.

Mereka bahkan menerapkan langsung tutorial cara pembuatannya.

Ketertarikan warga dikarenakan tidak memerlukan biaya yang banyak.

Bahan-bahan yang dibutuhkan juga sangat mudah untuk dicari di sekitar wilayahnya bahkan sering mereka gunakan. (*)