Berita Semarang
Konsumsi Pertamax Sudah di Jateng dan DIY Sudah di Atas 10%
Pemprov Jateng mendorong masyarakat menggunakan BBM ramah lingkungan, khususnya Pertamax series.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Pemprov Jateng mendorong masyarakat menggunakan BBM ramah lingkungan, khususnya Pertamax series.
Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) No. 20/2017 tentang Penerapan Bahan Bakar Standar Euro 4 (RON 92).
Kepala Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Jateng, Sujarwanto Dwi Atmoko mengatakan, saat ini konsumsi Pertamax di provinsi ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Hal itu menunjukkan kesadaran masyarakat menggunakan BBM ramah lingkungan semakin besar.
"Konsumsi Pertamax memang belum sebesar Pertalite, tapi terus meningkat dari tahun ke tahun, dan sekarang sudah di atas 10 persen," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jateng, Rabu (4/8).
Menurut dia, kondisi ekonomi saat ini berpengaruh pada pemilihan masyarakat dalam membeli BBM, sehingga pemerintah terus meningkatkan sosialisasi.
"Sebenarnya kalkulasi keekonomian yang kami sodorkan, bahwa kalau pakai BBM dengan oktan number yang tinggi akan membuat mesin perawatan lebih murah," ujarnya.
Sujarwanto menuturkan, komitmen Pemprov Jateng untuk mendorong penggunaan BBM ramah lingkungan juga ditunjukkan dengan mewajibkan seluruh kendaraan dinas menggunakan Pertamax.
Hal itu juga sebagai satu upaya menerapkan efisiensi dalam melakukan perawatan kendaraan milik Pemprov Jateng.
"Di jajaran mobil pemerintah kami menggunakan Pertamax, karena memiliki pembakaran yang sempurna dan perawatan lebih mudah," jelasnya.
Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jateng, Abdul Mufid menyatakan, sudah saatnya masyarakat menggunakan BBM ramah lingkungan seperti Pertamax.
Pasalnya, selama ini penggunaan BBM dengan RON rendah memberikan dampak terhadap polusi lingkungan yang cukup besar, meski harganya lebih murah.
"Harga murah kan selama ini karena disubsidi pemerintah. Tapi imbasnya terhadap pencemaran lingkungan cukup besar. Jadi sudah saatnya memang masyarakat menggunakan BBM ramah lingkungan," tuturnya.
Ia pun menyayangkan sikap pemerintah yang tidak konsisten dalam menerapkan kebijakan BBM ramah lingkungan.
Padahal, pihaknya sangat mendukung penghapusan BBM dengan RON rendah yang seharusnya sudah dilakukan sejak 4 tahun lalu.