Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sumbangan Rp 2 Triliun

Heriyanti dan Lima Anak Akidi Tio Lainnya Turut Diperiksa terkait Kejelasan Sumbangan Rp 2 Triliun

Tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatra Selatan mengirimkan tim ke Jakarta.

Editor: moh anhar
TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA
Heriyanti Putri Akidi Tio bersama Suami, Rudi Sutadi, suaminya beserta anak laki-laki mereka berinisial KL keluar dari gedung Ditreskrimum Polda Sumsel pada pukul 21.57 WIB malam, Senin (2/8/2021). 

PALEMBANG, TRIBUNJATENG.COM - Untuk memperjelas dana bantuan Rp 2 triliun yang ditawarkan anak mendiang pengusaha Akidi Tio, Tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatra Selatan mengirimkan tim ke Jakarta.

Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan terhadap lima orang anak almarhum Akidi Tio terkait bantuan Rp 2 triliun.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatea Selatan Kombes Pol Supriadi mengatakan, pemeriksaan seluruh anak Akidi Tio itu dilakukan untuk menyelidiki kasus dana bantuan tersebut agar dapat terungkap secara jelas.

Baca juga: Eko Bersyukur Pemkot Semarang Sediakan Isi Ulang Oksigen Gratis: Kalau Bayar Biasanya Rp 75 Ribu

Baca juga: Dapat Respons Positif, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Terima Tabungan Reksa Dana Rp 300 Juta

Baca juga: Santri Gayeng Nusantara Bikin Gerakan Donorkan Plasma Konvalesen di Banjarnegara

"Mereka ada tujuh saudara. Satu meninggal. Ada lima di Jakarta dan satu atas nama Heriyanti di Palembang. Tim sudah dikirim ke Jakarta untuk memeriksa keluarga Heriyanti yang lain," kata Supriadi di Polda Sumsel, Jumat (6/8/2021).

Supriadi menjelaskan, selain mengirimkan penyidik ke Jakarta, mereka juga melakukan pemeriksaan psikologis terhadap Heriyanti.

Bahkan, dokter dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar sudah melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kejiwaan Heriyanti.

"Hasilnya pemeriksaan kejiwaannya belum keluar. Kita masih menunggu," ujarnya.

Sementara, hasil tes PCR terhadap Heriyanti pada Kamis (5/8/2021) kemarin ia dinyatakan negatif Covid-19. Hasil tersebut kini sudah dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan.

"Bisa saja kalau kondisinya sudah mulai membaik satu sampai dua hari ini akan diperiksa. Kalau memang sudah ada akan kita lanjutkan, kita ada tim dokter. Mereka nanti akan melihat bisa atau tidaknya Heriyanti ini diperiksa," jelasnya.

Diberitakan sebelumya, polemik dana bantuan Rp 2 triliun ini terjadi setelah Heriyanti yang merupakan anak bungsu Akidi Tio menyerahkan secara simbolis pada Senin (26/7/2021).

Namun satu pekan setelah penyerahan, bantuan itu ternyata tak kunjung cair lantaran saldo yang ada di rekening Heriyanti tak mencukupi.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menjelaskan, bahwa pemeriksaan saksi masih tetap berlangsung.

Adapun para saksi terkait yang telah diperiksa oleh polisi kini yakni Heriyanti, Rudi Sutadi (suami), Kevin (anak), Prof Hardi (dokter keluarga), saksi ahli hukum pidana dan Rubi (orang yang ikut dalam penyerahan simbolis).

Baca juga: BERITA FOTO Pengisian Tabung Oksigen Gratis di Balai Kota Semarang

Baca juga: Peneliti China Peringatkan bakal Munculnya Varian Covid-19 Lebih Mematikan

Baca juga: Lina Yunita Laporkan David Noah Terkait Dugaan Penipuan Rp 1,1 Miliar: Beri Cek Bodong Buat Jaminan

"Sebelumnya ada lima saksi, hari ini bertambah satu jadi total enam orang saksi. Kita juga terus menelusuri kasus ini dengan meminta bantuan dari PPATK dan Bank Indonesia untuk melihat sumber dana tersebut," ujarnya pada Kamis (5/8/2021).

Walau sudah melakukan pemeriksaan enam saksi, Supriadi masih enggan membeberkan dugaan motif dari Heriyanti yang memberikan dana Rp 2 triliun tersebut.

"Kita masih terus gali karena ending dari hibah ini masih belum diketahui," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisruh Bantuan Rp 2 Triliun, Polda Sumsel Kirim Tim ke Jakarta untuk Periksa Anak Akidi Tio"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved