Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Kode GB dan PTG di Iklan Baliho Puan Maharani di Solo, Walikota Gibran: Silakan Tanya yang Memasang

Selain tulisan "Kepak Sayap Kebangsaan" ternyata ada kode-kode unik yang terselip di dalamnya. 

Editor: galih permadi
TribunSolo.com/Muhammad Irfan Al Amin
Baliho bertuliskan 'PTG' di Jalan S.Parman, Jebres. 

Baca juga: Banjir Baliho Puan Maharani di Solo, Ketua DPC PDIP FX Rudy Blak-blakan Tak Dapat Intruksi Memasang

Menurut Adi Prayitno lagi, baliho tersebut merupakan langkah untuk menghentikan kasak-kusuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga memiliki elektabilitas tinggi.

Diprediksi Ganjar Pranowo memiliki magnet kuat menarik pemilih pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut. 

"Baliho itu sebenarnya sekaligus ingin mengunci, menggembok, supaya tidak ada lagi pembicaraan bahwa capres 2024 dari PDIP itu Ganjar Pranowo," kata Adi kepada KOMPAS TV, Kamis (5/8/2021).

Menurut dia, masifnya pemasangan baliho Puan adalah untuk memperkenalkan ke publik kalau calon presiden dari partai berlambang banteng moncong putih itu ialah anak dari Megawati Soekarnoputri tersebut. 

"Bahwa tak ada lagi pembicaraan capres 2024 selain Puan, capres PDIP ya Puan. Dan itu sangat nyata dan jelas," ujarnya.

Ia menyebut pemasangan baliho tersebut saat ini cukup ampuh untuk menghentikan langkah Ganjar yang dinilai juga ngebet untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024. 

"Artinya kerja-kerja politik partai itu bekerja untuk Puan bukan untuk Ganjar, karena baliho Ganjar kan tidak ada satupun yang muncul. Secara internal memang cukup ampuh untuk menutup ruang gerak pembicaraan tentang Ganjar yang akan maju dari PDIP. Itu sudah tidak ada lagi," ujar dia.

Ia menilai promosi Puan itu tak lantas bisa mendongkrak elektabilitasnya sebagai calon presiden atau wakil presiden.

Pasalnya, promosi lewat media visual hanya berarti popularitas, belum masuk ke tahap tingkat keterpilihan.

"Dalam politik popularitas itu tidak bisa otomatis dikonversi menjadi elektabilitas. Orang populer itu belum tentu dan otomatis akan dipilih, masih ada PR lanjutan," kata dia.

Ia mengimbau kepada ketua DPR itu untuk tak hanya menggencarkan pemasangan baliho, melainkan juga bekerja dan berkomentar yang lantang ihwal ketidakbecusan pemerintah saat penanganan pandemi Covid-19 ini. 

"Makanya setelah baliho-baliho muncul, mestinya harus dibarengi kerja-kerja politik yang nyata, terutama di masa pandemi semacam ini," katanya. 

Marak di Solo

Sebelumnya, baliho foto Ketua DPR RI, Puan Maharani yang bertuliskan "Kepak Sayap Kebhinekaan" juga ramai di Kota Solo. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved