Berita Kendal
Gubernur Ganjar Pranowo: Terapkan Prokes, Pasar Pagi Kaliwungu Bisa Direplikasi Pasar Lain di Jateng
Ganjar didampingi Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengecek skema penerapan prokes di lingkungan Pasar Pagi Kaliwungu.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Mendapat kabar Pasar Pagi Kaliwungu Kabupaten Kendal dijadikan sebagai pasar pencontohan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Pangdam IV/ Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto meninjau langsung sejauh mana penerapan protokol kesehatannya.
Ganjar didampingi Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengecek skema penerapan prokes di lingkungan pasar tersebut untuk mendukung penanganan Covid-19.
Ganjar menilai, desain Pasar Pagi Kaliwungu ini sudah cukup baik, terutama jarak antar pedagang, kebersihan lingkungan, hingga kepatuhan pembeli dalam menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Inilah Sosok Luluk Nur Hamidah Anggota DPR Nekat Gelar Resepsi Pernikahan di Solo, Kelabui Petugas
Baca juga: Menika Hadiah sing Bakal Ditampa Greysia/Apriyani Sakwise Entuk Emas Olimpiade Tokyo 2020
Baca juga: 2.426 Janda Baru Terlacak di Boyolali Selama Pandemi Corona, Ini Alasan Ajukan Cerai
Selain itu, beberapa kios dan lapak sudah dibuat sekat pembatas yang berfungsi untuk meminimalisir kontak antara pedagang dan pembeli.
Orang nomor 1 di Jawa Tengah itu juga mengapresiasi adanya posko pasar sehat yang melayani penyuntikan vaksin bagi pedagang dan pembeli.
Tentunya dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk ormas dan mahasiswa.
Ganjar berharap, apa yang sudah disediakan dan diterapkan di Pasar Pagi Kaliwungu bisa menjadi percontohan pasar-pasar lain dalam rangka mencegah potensi penularan Covid-19.
Dengan itu, manajemen dan skema penataan pasar yang berdiri di dekat Polsek Kaliwungu ini bisa direplikasi oleh pasar-pasar lain di Jawa Tengah.
"Kita cek pasar ini bagaimana pasar ini jalan prokesnya. Hari ini kita lakukan rekayasa, mereka masuk prokes ketat, vaksinasi terus jalan. Contoh baik ini kita lakukan agar ada pasar lagi yang seperti ini," terangnya di Kendal, Senin (9/8/2021).
Ganjar meminta kepada Pemkab Kendal, agar penerapan prokes di Pasar Pagi Kaliwungu ditambah konsep dengan skema dasawisma.
Artinya, setiap 10 pedagang diharapkan dapat saling mengingatkan penerapan protokol kesehatan satu sama lain.
Seperti contoh, mengingatkan pemakaian masker dengan benar, sering cuci tangan, dan jaga jarak.
"Pedagang ini saling mengingatkan satu sama lain, masker melorot diingatkan (agar) dipakai dengan benar. Ramainya Sabtu-Minggu, nanti ada relawan mahasiswa jadi polisi Covid-19. Iling lan ngilingake, karena kadang kita tidak sadar bayar-membayar pakai uang, jadi potensi penularan. Jadi simple, sering cuci tangan dan jaga jarak perlu dikontrol," tuturnya.
Selain di Kendal, Ganjar berencana akan berkeliling ke daerah lain untuk melihat pasar-pasar yang layak menjadi percontohan setelah Kabupaten Kendal.
Seperti contoh, pasar tradisional di Kabupaten Pati, dan Grobogan yang kabarnya sudah ditata ulang dengan skema dan mekanisme baru.
Ia berharap, desain dan manajemen pasar yang bagus bisa direplikasi ke seluruh pasar yang ada untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat.
"Kalau ini bisa dijadikan contoh, ditiru yang lain, harapan kita replikasinya jauh lebih baik lagi. Sehingga masyarakat akan merasakan aman dan nyaman. Kalau orang biasanya bicara new normal atau adaptasi kebiasaan baru, harapan kita di dunia ekonomi, mereka bisa beradaptasi dengan cara itu. Minimal pakai masker, jaga jarak dan vaksinasi," ujarnya.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto menambahkan, inovasi vaksinasi dan penerapan prokes di pasar akan terus dievaluasi setiap harinya.
Minimal, Pasar Pagi Kaliwungu bisa menjadi percontohan pasar di Kabupaten Kendal dan Jawa Tengah.
Dengan harapan, tidak terjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di lingkungan pasar.
Serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan prokes ketat agar ekonomi tetap berjalan dengan baik.
"Di pasar ini merupakan perputaran ekonomi yang penting untuk kita jaga. Harapan ini terus bisa berjalan dengan protokol ketat. Outcome-nya nanti adalah tidak ada klaster pasar, ekonomi tetap berjalan, vaksinasi dan prokes tetap dilakukan," terangnya.
Kapolres Kendal, AKBP Yuniar Ariefianto mengatakan, apa yang menjadi arahan Gubernur Jateng akan segera ditindaklanjuti untuk mendukung Pasar Pagi Kaliwungu menjadi pasar percontohan.
Pihaknya juga akan bersinergi dengan pemerintah daerah untuk meng-update inovasi dengan menggandeng ormas dan mahasiswa dalam mengawasi protokol kesehatan sehari-hari.
"Alhamdulillah pasar ini jadi percontohan di Jawa Tengah. Arahan Gubernur ada dasa wisma. Artinya setiap 10 pedagang saling mengawasi prokes pedagang lain agar lebih terkontrol. Kita juga lakukan percepatan vaksinasi bagi pedagang dan pembeli melalui posko pasar sehat," tuturnya.
Plt Kepala Dinas Perdagangan Kendal, Alfebian Yulando menambahkan, posko pasar sehat yang sudah terbentuk nantinya akan diterapkan di semua pasar yang ada di Kabupaten Kendal. Pintu masuk pasar tradisional lain akan dikonsep one gate sistem.
Baca juga: Video 7 Pelaku Pengeroyokan Polisi dan Warga Jadi Tersangka
Baca juga: Chord Kunci Gitar Sheila On 7 Berhenti Berharap
Baca juga: Kisah Haru 6 Anjing Setia Menjaga Jenazah Majikan di Tangerang, Pemilik Meninggal Terpapar Corona
Konsep ini akan menjadi tantangan Dinas Perdagangan agar konsep serupa yang sudah diterapkan di Pasar Pagi Kaliwungu bisa diteruskan di pasar lain.
"Nantinya pasar lain akan dibuat seperti ini sistem one gate. Pintu-pintu lain akan ditutup, dimaksimalkan untuk pengukuran suhu dan tes antigen bagi pembeli dan pedagang yang suhu tubuh di atas rata-rata. Nanti pasar tradisional lain seperti Pasar Sukodono, Pasar Cepiring juga diterapkan hal yang sama. Ini tantangan bagi kami," jelas Alfebian. (*)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :